Rayakan Valentine, 88 Pasangan Mesum Terjaring Razia

*) 12 Pasangan Pelajar, Anggota TNI dan Satpol PP

SURABAYA-Sebanyak 88 pasangan mesum terjaring razia di sejumlah hotel dan tempat wisata di kawasan Surabaya Timur dan Utara, Selasa (14/2). Razia yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Surabaya bersama polisi dan TNI ini untuk mengantisipasi muda-mudi merayakan Hari Kasih Sayang (Valentine’s Day) dengan melakukan tindakan asusila.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widiyanto mengatakan, razia digelar pada siang hari. Razia dilakukan di berbagai tempat. Beberapa tempat yang difokuskan adalah hotel dan kawasan wisata. Salah satu kawasan wisata yang diincar adalah Ken Park, Kenjeran. "Razia ini memang sengaja kami lakukan pada siang hari.



                                                                            andy s/raya
                          BOBO-BOBO SIANG: Tamu hotel yang  bukan pasangan suami 
                          istri digiring ke kantor Satpol PP 

Sebab, kalau pada malam hari pasti sudah banyak yang tahu informasinya. Ini jelas membuat para pelaku bingung dan tak akan berani mengulangi kesalahannya lagi untuk berbuat mesum di kawasan Surabaya," jelasnya kepada Radar Surabaya, Selasa (14/2).

Irvan menyebut, beberapa hotel yang dirazia ada di kawasan Utara dan Timur Surabaya. Seperti Hotel Sempoerna, Hotel Legian dan Hotel Sirkuit di kawasan Kenjeran. Dari beberapa hotel tersebut, petugas berhasil mengamankan puluhan pasangan yang bukan suami istri.
Bahkan, lanjutnya, 12 pasangan di antaranya adalah berstatus pelajar atau anak di bawah umur.

Hal ini cukup mengejutkan. Pasalnya, anak di bawah umur sudah berani bermesum di hotel yang bertarif cukup mahal. Selain itu, Satpol PP kota Surabaya juga berhasil mengamankan satu anggota TNI yang masih aktif. Uniknya, dalam razia tersebut ada juga anggota Satpol PP Kota Surabaya yang masih menjalani pendidikan berhasil ditangkap.

"Untuk anak di bawah umur, kami akan panggil kedua orang tua mereka untuk dimintai keterangan. Selain itu, kami akan panggil pihak sekolah. Untuk anggota TNI, kami akan kembalikan ke pihak kesatuan yang membawahinya. Untuk anggota Satpol yang tertangkap, tak akan ada ampun. Kami akan pecat secara tidak terhormat," tegas Irvan.

Sementara untuk puluhan pasangan lain, kata Irvan, pihaknya akan memanggil anggota keluarga. "Kami akan panggil pihak keluarga. Kami pertemukan dari pihak pasangan yang diajak mesum itu. Kami ingin memberi efek jera kepada pasangan mesum tersebut. Dengan memanggil keluarga, mereka juga akan mendapat efek malu. Sehingga akan berpikir ulang jika mau melakukan hal serupa," katanya.

Irvan menambahkan, setelah tertangkap pasangan mesum itu digiring ke kantor Satpol PP Kota Surabaya. Mereka juga diwajibkan melakukan tes urine. Tujuannya, untuk mengetahui apakah ada indikasi pengguna narkoba dari pasangan yang terjaring. Untuk itu, Satpol PP juga menggandeng Dinas Kesehatan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Surabaya.
Dari hasil tes, tak ada pasangan yang terindikasi sebagai pengguna obat-obatan terlarang.
"Sampai saat ini, tak ada orang yang terindikasi sebagai pemakai narkoba. Itu cukup melegakan. Namun, jika ditemukan pengguna narkoba, kami sudah siapkan sanksi. Bisa berupa pidana maupun direhabilitasi ke BNN," jelas Irvan.

Kabid Operasional Satpol PP Surabaya, Dhari menambahkan, razia yang dilakukan pada siang bolong ini untuk mencegah terjadinya tindakan mesum di malam hari. Sebab, selama ini tindakan mesum di malam valentine cukup marak. Karena itu, razia di siang hari akan memberi efek takut kepadapasangan yang ingin berbuat hal serupa.

"Kami harap operasi ini mampu membuat warga Surabaya jera akan tindakan tak pantas yang dilakukan. Perayaan valentine ini selalu menjadi ajang untuk berbuat mesum. Dengan tindakan agresif di siang hari, kami yakin pada malam harinya para pemuda Surabaya akan merayakan valentine dengan sewajarnya," ujar Dhari.

SIAP TEGUR HOTEL
Razia pasangan mesum banyak ditemukan di hotel. Bahkan, 12 pasangan mesum tersebut merupakan pelajar atau anak di bawah umur. Hal ini membuat Pemkot Surabaya berang. Untuk itu, pemkot berencana menyurati hotel yang telah mengizinkan pasangan tanpa buku nikah menginap.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) kota Surabaya, Nanis Chairani mengatakan, hal itu jelas melanggar aturan. Hotel yang mengizinkan pasangan bukan suami istri menginap telah melanggar Perda 23 Tahun 2012 tentang RHU. Pada pasal 26 disebutkan larangan sebuah usaha melakukan hal yang tidak sesuai drngan izin usaha."Ini kan jelas melanggar. Kami akan surati hotel tersebut.

Sebab, mereka dengan mudah mengizinkan pasangan bukan suami istri untuk berkunjung dan menginap. Ini kan tak sesuai izin usaha. Hotel hanya boleh melayani tamu suami istri yang resmi dan memiliki buku nikah," jelasnya, Selasa (14/2).
Nantinya, pihak pemkot akan memberikan teguran. Jika masih melanggar, ancaman penghentian izin usaha sementara bisa saja dijatuhkan. "Kami ingin menindak tegas agar kejadian serupa tak terulang lagi. Banyak pasangan mesum di siang hari ini kan cukup memalukan," katanya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Irvan menambahkan, dalam pasal 34 bahkan pemkot bisa menghentikan izin usaha jika terbukti melanggar. Karena itu, pihaknya akan menyampaikan kepada pemkot tentang hotel-hotel mana saja yang melanggar dan memgizinkan pasangan mesum menginap.

"Kami akan serahkan datanya ke pemkot. Kami ingin agar hal tersebut tak terulang lagi. Jika pengawasan hotel di Surabaya terhadap pasangan mesum sangat ketat, maka itu jelas akan mempersulit para pasangan nakal itu untuk berbuat hal yang tak diinginkan. Kami akan bantu Pemkot," ungkap Irvan.

Selain itu, Irvan ingin agar Satpol PP bisa mendapat sokongan dari kepolisian terkait pengawasan tempat wisata. Pasalnya, dari razia di kawasan wisata Ken Park, Satpol PP Kota Surabaya mampu menjaring sebanyak 30 pasangan mesum. Hal ini membuktikan jika kawasan wisata yang terbuka bisa menjadi tempat rawan yang digunakan untuk tindakan tak senonoh.

"Kami harap ada bantuan tenaga. Sebab jika yang mengawal hanya pihak Satpol PP, pengawasan akan kurang maksimal. Kami ingin ada bantuan dari polisi dan pihak lain yang bisa membuat kawasan wisata menjadi aman dan terbebas dari pasangan mesum," bebernya.

Dengan begitu, Irvan berharap agar kawasan Surabaya bisa bebas dari tindakan mesum. "Jika keamanan hotel dan pengawasan kawasan wisata ditingkatkan, kami yakin pasangan mesum di Surabaya akan berkurang drastis," pungkasnya.(gus/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar