Curi Uang Gulden Kuno di Museum BI Terekam CCTV

SURABAYA- Ketika masuk museum De Javasche Bank milik Bank Indonesia (BI), mata Julmeykel alias Wawan,32,  langsung tertuju pada sebuah lemari yang memajang tiga uang kertas Gulden. Setelah jatuh cinta pada pandangan pertama itu, warga Jalan Sawentar 25 A Tambaksari Surabaya kembali datang ke museum di Jalan Garuda Nomor 1 itu untuk mencurinya. Akibat ulahnya ini, pengusaha jual beli uang kuno akhirnya ditangkap polisi.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga menjelaskan penangkapan Wawan bermula saat pihaknya mendapat laporan dari karyawan museum yang melaporkan jika tiga koleksi uang di museum tersebut hilang. Setelah mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan.


yua/raya
        MALU: Julmeykel alias Wawan yang diamankan di Mapolrestabes Surabaya.

"Kami mendatangi lokasi kejadian dan berhasil mengamankan rekaman CCTV yang merekam aksi tersangka saat melakukan aksi pencurian," ungkap AKBP Shinto, Jumat (24/2).
Shinto menjelaskan setelah memperoleh ciri-ciri tersangka, polisi lantas melakukan penangkapan terhadap Wawan. Dia ditangkap di dekat rumahnya. Dari penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti berupa tiga mata uang belanda dengan pecahan masing-masing dua lembar pecahan 500 dan selembar pecahan 50.

"Rencananya uang tersebut akan dijual kepada kolektor uang kuno, sebab kebetulan pekerjaan tersangka adalah jual beli uang kuno," lanjut Shinto.


UANG YANG DICURI: Barang bukti uang gulden kuno yang dicuri di museum  De Javasche Bank milik Bank Indonesia (BI).

Shinto menambahkan dalam menjalankan aksinya, tersangka berpura-pura sebagai pengunjung. Bahkan dia sempat mengisi buku tamu dengan nama Wawan. Setelah itu, dia berputar sekelililing museum. Kemudian ketika ada kesempatan, dia merusak engsel lemari yang di dalamnya terdapat koleksi uang kuno. "Setelah itu, dia mengambil tiga uang tersebut kemudian kabur," ungkapnya.

Saat diperiksa, Wawan mengaku baru sekali melakukan aksinya. Saat itu dia memang tertarik dengan uang tersebut lantaran banyak pemesan dengan harga yang cukup tinggi. Karena tergiur dengan harga yang ditawarkan dia nekat mencurinya.

"Saya biasa jual beli uang kuno, biasanya saya mendapatkan uang tersebut dengan cara membeli. Namun pasar uang kuno sedang sepi, sehingga saya tidak mendapatkan stok uang kuno itu, kalau pun ada harganya mahal," ungkapnya.

Recanananya, uang tersebut akan dijual dengan harga Rp 3 juta sampai Rp 5 juta kepada para kolektor. Hanya saja sebelum ada kolektor yang mau membeli, dia sudah terlebih dahulu ditangkap polisi.(yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar