Marketing Sabun Jadi Kurir Sabu, Dikendalikan Napi Lapas Porong

SURABAYA-Niat untuk mencari penghasilan tambahan, ternyata malah menggiring Hendra Risfiyah,28, masuk tahanan. Warga Jalan Ubi Gang Masjid, Wonokromo ini ditangkap Satresnarkoba Polrestabes Surabaya lantaran menjadi kurir sabu-sabu (SS). Setelah diselidiki ternyata narkoba tersebut dipasok oleh seorang narapidana (napi) Lapas Porong.


Wakasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi (Kompol) Anton Prasetyo menjelaskan bahwa penangkapan Hendra bermula saat pihaknya mendapat informasi adanya peredaran SS di kawasan Jagir Wonokromo. Setelah mendapat informasi tersebut, pihaknya melakukan penyelidikan hingga akhirnya mendapati asal usul SS tersebut.


"Ternyata peredaran SS tersebut dilakukan oleh tersangka Hendra. Mengetahui hal itu, kami lantas melakukan penggerebekan di rumahnya," ungkap Kompol Anton, Jumat (17/2).

Anton menjelaskan dari penggerebekan itu, polisi berhasil mengamankan Hendra bersama sejumlah barang bukti. Di antaranya, tiga poket SS seberat 11 gram, sembilan butir pil ekstasi, timbangan elektrik dan seperangkat alat isap SS.


satria n/raya
KIRIM KEDUA GAGAL: Wakasat Narkoba Polrestabes Surabaya Kompol Anton Prasetyo (kanan) menunjukkan tersangka Hendra (kiri) warga Jalan Ubi Gang Masjid, Wonokromo beserta barang bukti  sabu-sabu dan ekstasi .

Meski dengan jumlah barang bukti yang cukup banyak, namun berdasarkan keterengan Hendra, barang tersebut bukan miliknya, melainkan milik seorang napi yang mendekam di Lapas Porong.

"Tersangka hanyalah kurir dan pemakai. Sebab selama ini dia hanya disuruh mengantarkan narkoba saja," lanjut Anton.

Mantan kapolsek Asemrowo ini menambahkan Hendra mendapatkan kiriman narkoba tersebut setiap dua minggu atau satu bulan sekali. Biasanya, selain narkoba, marketing sabun ini juga diberikan daftar lokasi atau alamat ke mana narkoba tersebut akan diantarkan. Ketika penyuplai memintanya untuk mengantarkan narkoba tersebut, baru Hendra berangkat.

"Hanya saja tersangka ini tidak tahu siapa pembelinya. Sebab dia hanya diminta untuk meletakkan narkoba tersebut ke sebuah tempat atau dengan sistem ranjau," terang perwira dengan satu melati di pundaknya ini.

Saat diperiksa penyidik, Hendra mengaku baru dua kali menjalankan aksinya. Dia mulai tertarik menjadi kurir lantaran penghasilan yang diperoleh cukup menjanjikan. Selain itu, pekerjaan menjadi kurir tersebut bisa ia buat pekerjaan sampingan selain bekerja sebagai marketing sabun. "Saya ditawari teman, kemudian saya tertarik hingga akhirnya mencoba melakukan pengantaran narkoba pertama kali," jelasnya.

Paket pertama berhasil ia antarkan dengan lancar, hingga akhirnya dia mau menerima paketan yang kedua. Meski demikian, Hendra mengaku sama sekali tidak kenal dengan pemasok atau pengirim SS dan ekstasi itu. Sebab selama ini pihaknya hanya melakukan komunikasi lewat handphone."Hanya lewat SMS saja, saya dihubungi ketika saya diminta untuk mengambil dan mengantarkan SS ini," pungkasnya.(yua/no)
Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar