Usai Pesta Miras, Sembilan Pemuda Main Keroyok di Sememi

SURABAYA-Setelah menyelidiki selama dua hari, Unit Jatanras Satreksrim Polrestabes Surabaya akhirnya berhasil menangkap lima pelaku pengeroyok Prasetyo Adi Wibowo,17, warga Pondok Indah Benowo. Kelima tersangka tersebut adalah Ovan Candra, 20, warga Griya Citra Asri, Novan Muktamar, 19, warga Jalan Made Selatan Samikerep, Nanda,17, warga Jalan Bandar Rejo dan Nurrohman, 19, warga Klakah Rejo Lor serta Soni, 18, warga Jalan Bandar Rejo, Surabaya.

Kasatreksrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Takdir Matanette menjelaskan kelima tersangka pengeroyokan itu ditangkap di rumahnya masing-masing. "Setelah dilakukan pemeriksaan, lima tersangka ini mengakui perbuatannya telah mengeroyok korban Prasetyo," ungkapnya kemarin (5/4).
Takdir juga mengatakan selain kelima tersangka tersebut, polisi masih memburu empat pelaku lain yakni AN yang membawa sajam, DN pemicu pengeroyokan, serta TG dan PA yang saat itu membawa pentungan untuk memukul korban.

Polisi sudah mencari di rumah masing-masing DPO (daftar pencarian orang) tersebut paska kejadian pengeroyokan, namun empat pelaku itu belum pulang ke rumah. "Nomor handphone mereka juga sudah tidak aktif. Bahkan orang tua mereka juga hingga saat ini tidak tahu keberadaan mereka," jelas perwira dengan dua melati di pundak ini.

satria n/raya
MAIN HAKIM SENDIRI: Lima pengeroyok Prasetyo Wibowo di Jalan Raya Sememi yang diamankan di Mapolrestabes Surabaya, Selasa  (5/4).

Perwira polisi berdarah Makassar tersebut menambahkan bahwa meski selalu berkumpul, dipastikan para tersangka tersebut bukanlah anggota geng motor. Pada waktu kejadian, pemuda ini juga tidak mengadakan balapan liar di Jalan Sememi, Benowo. "Ya mereka hanya kumpul-kumpul merayakan malam minggu seperti yang lain. Hanya saja sebelum kejadian, para pelaku ini sempat menenggak minuman keras," lanjut alumnus Akpol tahun 1998 ini.

Sementara itu kepada polisi Nanda mengaku sebelum melakukan pengeroyokan, dirinya bersama delapan pelaku lain berkumpul sambil nonton bareng (nobar) pertandingan sepak bola El Clasico antara Barcelona versus Real Madrid. Sembari makan dan minum, mereka juga menenggak miras."Selain nobar, saat itu kami juga merayakan hari kebebasan teman kami yang baru keluar dari penjara, yakni Afandi (juga menjadi DPO kasus pengeroyokan Prasetyo, Red)," jelas pelajar kelas satu SMK ini.

Dia menceritakan bahwa kasus pengeroyokan tersebut bermula saat DN mengaku ditempeleng oleh teman Prasetyo. DN mengaku ditempeleng pada saat perjalanan menuju tempat nongkrong Nanda dan teman-temannya.  Mendengar pengakuan tersebut, Nanda dan teman-temannya yang lain emosi dan mencegat korban. "Kebetulan rute arah ke rumah korban melintasi tempat kami nongkrong. Saat itulah, kami langsung mencegatnya dan langsung menghajarnya," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Prasetyo menderita dua luka tusuk di punggung setelah dianiaya dan ditusuk oleh sembilan pemuda Ovan Candra cs yang sedang mabuk pada Minggu malam (3/4). Setelah menyelidiki, polisi berhasil menangkap lima tersangka. Sedangkan empat pelaku lainnya berhasil kabur dan saat ini masih DPO/buron. (yua/no/raya)
Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar