Jadi Kapolres Perak, Takdir Mattanete Berat untuk Cukur Rambut

SURABAYA-Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete yang identik dengan rambut gondrong dipromosikan menjadi kapolres Pelabuhan Tanjung Perak. Perwira asal Makassar ini menggantikan AKBP Arnapi yang bakal menjadi wadireskrimus Polda Jatim.

Jabatan baru Nette Boy, julukan lulusan Akpol 1998  ini tertuang dalam telegram rahasia (TR) Kapolri Nomor ST/1056/IV/2016 sampai ST/1063/IV/2016,  yang juga memuat nama sekitar dua puluh kapolres di jajaran Polda Jatim harus berganti.

Menariknya, ada yang memberatkan bagi Takdir Mattanete, yakni harus memotong rambutnya yang biasa dikuncir itu. Memang kapolres harus menjadi teladan bawahannya dengan berpenampilan rapi. Beda saat menjadi  kasatreskrim  yang diperbolehkan untuk berpenampilan gondrong.“Saya memang sangat berat... berat... berat dan berat sekali jika diminta memotong rambut. Sebab ini sudah menjadi ciri khas saya selama ini,” ujarnya, Jumat (29/4).

Meski begitu,  penghobi motor gede ini harus mengikhlaskan rambutnya harus dipotong. “Kalau saya gondrong, gimana dengan anggota. Padahal, saya juga tidak menghendaki mereka gondrong.. he he he,” jelasnya.

Tak hanya rambut, Takdir juga berat untuk meninggalkan posisi kasatreskrim yang penug keakraban dengan anggotanya. Bahkan, tidak hanya sekedar hubungan antara pimpinan dan anak buah, namun malah sudah menjadi seperti keluarga.

satria n/raya
PROMOSI: AKBP Takdir Mattanete yang siap memberantas penyelundupan narkoba di Pelabuhan Tanjung Perak

Bisa ngopi bareng, hingga tidur bareng bersama anggota saat menjalankan tugas. “Ya memang itu yang tidak bisa ternilai,” kata lelaki kelahiran Makassar, 5 Oktober 1975.
.
Selain itu, Takdir mengaku cukup berat tugasnya untuk menggantikan posisi AKBP Arnapi yang lama di jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Tapi, dia berjanji akan menjalankan tugas dan amanah tersebut dengan baik. “Sudah amanah, harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

Bapak lima orang anak ini mengaku sudah memiliki gambaran-gambaran tugas yang harus dia lakukan di wilayah Surabaya Utara nanti.  Salah satunya, pekerjaan rumah yang harus dilakukan terkait
masih banyak kasus penyelundupan narkoba di kawasan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

“Saya harus memetakan terlebih dahulu wilayah yang hendak saya kerjakan,” lanjut alumnus Magister Hukum Universitas Bandar Lampung ini.(yua/no)
Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar