Banyak Kriminalitas, DPRD Surabaya Akan Ajukan CCTV

*) Ditempatkan di Daerah Rawan Kejahatan

Maraknya tindakan kriminalitas yang belakangan terjadi di Kota Surabaya mulai pencurian, penjambretan, hingga kekerasan mulai banyak dikeluhkan warga. Hal tersebut direspons cepat oleh anggota DPRD Kota Surabaya. Pasalnya, dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) tengah tahun mendatang akan dimasukkan anggaran untuk pengadaan Closed Circuit Television (CCTV).

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji kepada Radar Surabaya kemarin siang. Ia mengatakan, pihaknya beberapa waktu lalu sempat melakukan pertemuan dengan Kepala Polrestabes Kota Surabaya. Dalam pertemuan itu, salah satunya juga membahas tentang upaya pencegahan tindakan kriminalitas dengan pemasangan CCTV.

andy satria/raya
KORBAN JAMBRET: Wilson dan putrinya Sonia Pasaribu harus meregang nyawa setelah menabrak trotoar di Jalan WR Supratman, Senin malam (18/4).

“Ya, itu sudah kami sounding, nantinya pemkot akan bekerja sama dengan Polrestabes untuk mengatur jaringan kemananan dengan CCTV,” kata Armuji. Nantinya CCTV akan dipasang di tempat-tempat yang memang dinilai rawan tindakan kriminalitas. Seperti di Jalan Kartini, Jalan Dr Soetomo, dan jalan-jalan yang memang menurut analisa dari kepolisian adalah daerah tengkorak. Alias yang kerap dijadikan kawasan operasi pelaksanaan tindakan kriminalitas.

Untuk teknis dan operasionalnya memang menurut Armuji akan diserahkan penuh ke kepolisian. Akan tetapi, dari segi pengadaannya akan dilakukan oleh pemkot. Menurutnya, pengadaan CCTV itu tidak mahal. Dengan anggaran kurang dari Rp 50 miliar saja sudah bisa dibelanjakan untuk CCTV tersebut. Akan tetapi akan disesuaikan dengan jumlah CCTV yang dibutuhkan.

“Atau juga bisa diadakan dengan sistem sewa dengan pihak ketiga. Itu kalau mau yang lebih murah. Kami pasrahkan pada mereka sistemnya sehingga kita tinggal pakai,” imbuh politisi PDIP ini.
Selain itu, jika menggunakan sistem sewa, akan lebih menguntungkan. Sebab jika ada kerusakan maka yang menanggung juga adalah pihak ketiga tersebut. Sehingga pemkot tidak perlu dipusingkan dengan urusan perawatawan CCTV yang disewa.

Di Kota Surabaya memang sudah memiliki sejumlah CCTV. CCTV tersebut dikelola oleh Dinas Perhubungan yang dipasang di sejumlah titik untuk memantau kepadatan lalu lintas. CCTV tersebut dipasang di beberapa lampu lalu lintas di titik-titik strategis. Tidak hanya itu, di Dinas Kominfo juga memiliki sejumlah CCTV yang dipasang di bangunan-bangunan vital yang fungsinya untuk keamanan.
“Fungsinya kurang lebih akan seperti itu, akan tetapi, CCTV yang ada sekarang kan tidak menjangkau jalan-jalan yang rawan kriminalitas. Harapannya dengan adanya CCTV itu pemantauan di daerah sepi dan rawan bisa lebih tinggi,” kata pria yang jadi Ketua DPRD dua periode itu.

Di sisi lain, Armuji juga memberikan kesempatan bagi tim dari kepolisian untuk memakai posko-posko yang dulu dimiliki PDIP untuk kampanye. Posko-posko itu bisa dipakai untuk tempat pos keamanan. Ia juga mengingatkan kelurahan dan kecamatan jika di wilayahnya ada posko yang sudah siap pakai milik partai bisa dimanfaatkan untuk tempat berjaga.

“Artinya siskamling itu dihidupkan kembali. Susahnya hidup di perkotaan kan itu, siskamling dipinggirkan, dilupakan. Saya rasa penting untuk dihidupkan lagi, kalau maling lihat ada keramaian pasti mau berbuat jahat juga akan pikir pikir lagi,” kata Armuji.(ima/no/raya) 

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar