Butuh Duit, Dua Siswi SMA Jual Diri

*) Sang Germo Cicipi Dulu sebelum Dijual

SURABAYA-Bisnis esek-esek dengan menjajakan siswi SMA berhasil dibongkar. Sang germo Teddy Daru Murti, 33,  warga Jalan Bratang Binangun 3A pun harus meringkuk di sel tahanan Polres Surabaya, Rabu (14/4).
Lelaki yang memiliki bisnis jualan pakaian online ini memperdagangkan ELS, 16 dan SSL, 16. Keduanya adalah siswi asal Surabaya Barat. Menariknya, sebelum menjual ke lelaki hidung belang, Teddy mencicipi dulu tubuh kedua siswi tersebut. Alasannya, untuk mengetahui bagaimana pelayanan anak-anak yang masih di bawah umur itu di ranjang.
Bisnis esek-esek yang dikendalikan Teddy itu membidik para pria hidung belang dari kalangan menengah atas. Setiap siswi dijual Rp 2 juta sekali kencan. Akibat tindakan itu, kini Teddy diamankan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Selain tersangka, turut diamankan para korban trafficking, ELS dan SSL.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Takdir Mattanete menjelaskan bahwa kasus penjualan gadis di bawah umur tersebut terungkap setelah anggota PPA memeroleh informasi adanya penjualan gadis SMA.

yuan a/raya
TRACFFICKING: Kasatreskrim AKBP Takdir Mattanete (kanan) dan Wakasatreskrim Kompol Manang Soebeti menunjukkan tersangka Teddy Daru Murti (baju tahanan merah, kerpus hitam) dan dua korban yang diamankan Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, Rabu (13/4)


Setelah itu, polisi pun melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil menangkap tersangka. Teddy ditangkap di salah satu hotel di Jalan Basuki Rahmat Surabaya. Saat itu, tersangka sedang mendampingi dua anak buahnya yang sedang melayani tamu.
Dalam menjalankan aksinya, tersangka yang setiap hari berjualan pakaian online mengaku merekrut anak buahnya para siswi SMA lewat perkenalan di media sosial facebook.
Ia sengaja mencari para siswi yang kelihatan membutuhkan pekerjaan. Dari perkenalan itu, tersangka menawarkan pekerjaan untuk melayani pria hidung belang dengan iming-iming uang Rp 1 juta. Korban yang masih duduk di bangku SMA ini akhirnya menyanggupi.
"Tersangka lebih dulu meminta nomor kontak korban. Setelah dia mendapatkan pelanggan, maka para korban ini akan langsung dihubungi untuk melayani," terang Takdir Mattanete, kemarin (14/4).
Perwira menengah dengan dua melati di pundaknya ini menambahkan bahwa tersangka menawarkan dua siswi tersebut melalui broadcast BBM dan nomor pelanggan yang sudah dimiliki oleh tersangka. Biasanya untuk satu cewek, Teddy menjualnya dengan harga Rp 2 juta untuk sekali kencan.
"Jika sudah deal, maka tersangka ini meminta kepada pelanggan untuk membayar uang muka Rp 200 ribu sebagai tanda jadi. Uang tersebut dikirimkan langsung ke rekening tersangka," urainya. Setelah dilayani anak buahnya, kemudian pelanggan itu akan melunasi kekurangan tarif kencannya.
Saat diperiksa penyidik, Teddy mengaku sudah menjalankan aksinya sejak Januari 2016 lalu. Dalam waktu tersebut, dia mengaku sudah menjajakan para siswi SMA itu ke  lima orang pelanggan. Dari bisnis esek-esek tersebut, Teddy mendapatkan bagian uang Rp 1 juta dari jumlah uang yang dibayarkan pelanggan yakni Rp 2 juta.
Hanya saja, uang yang menjadi bagiannya tersebut dipotong untuk pembayaran hotel sekitar Rp 300 ribu. "Ya kalau dihitung, saya hanya mendapat uang Rp 600 ribu saja untuk sekali kencan," ungkapnya.
Sementara itu, menurut salah satu korban yakni ELS, dia nekat menjual diri lantaran butuh uang untuk membeli barang-barang bermerek guna menunjang pergaulannya. Seperti produk pakaian bermerek hingga alat telekomunikasi seperti smartphone.
Dia juga mengaku tidak ada paksaan dalam melakoni pekerjaan tersebut. Sebab yang dicarinya memang bagaimana mencari uang banyak dengan cara mudah. "Memang sudah ada niatan, jadi ketika ditawari oleh abang (Teddy, Red), saya mau," kata ELS.
Selain tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu lembar bill hotel, uang tunai Rp 200 ribu, satu lembar bukti transfer uang dari pelanggan dan satu unit sepeda motor yang digunakan Teddy untuk mengantarkan korban ke pria hidung belang. (yua/no/raya)
Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar