Dijanjikan Kerja di Karaoke, malah Dijadikan PSK di Tretes

SURABAYA-Nasib empat wanita di bawah umur asal Jawa Tengah ini sungguh tragis. Diiming-imingi menjadi pemandu lagu karaoke di Surabaya malah terjerumus menjadi dunia esek-esek di Wisma Artomoro, Tretes, Pasuruan, Jawa Timur.

Mereka menjadi korban tipu daya mucikari bernama Fadila alias Dila, 36 warga Pasuruan, dan Suharsono alias Hari, 36, pemilik wisma Artomoro, Tretes. Keduanya kini ditangkap polisi dari Subdit Reknata Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim.
Sebenarnya, wanita yang dipekerjakan sebagai pekerja seksual komersial (PSK) ada sembilan orang. Empat orang di bawah umur yang berusia 16-17 tahun dan lima wanita berumur antara 20-21 tahun.

Para lelaki hidung belang yang ingin berkencan dengan anak baru gede (ABG) ini harus merogoh kocek Rp 650 ribu short time. Sedangkan, tarif untuk wanita yang berumur 19-21 lebih murah yakni Rp 300-500 ribu.
Setelah menerima informasi adanya perdagangan wanita (human trafficking), polisi langsung melakukan pemantauan ke kawasan prostitusi di Tretes. Polisi menemukan wanita di bawah umur yang dijadikan “pramu nikmat” di wisma Artomoro milik Harsono.



doni/raya
DITAHAN: Polisi memeriksa Harsono (kaos hijau) dan Fadila (kaos biru), pelaku perdangangan wanita di bawah umur di ruang penyidik Ditreskrimum Polda Jatim, Selasa (26/4).

"Kami menangkap sang mucikari dan pemilik wisma ini. Untuk kepentingan penyelidikan, kedua pelaku dan kesembilan korban kami amankan ke Subdit Reknata Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Gedung Humas Polda Jatim, Selasa (26/4).

Argo mengatakan kini polisi memeriksa kedua pelaku secara intensif."Modusnya, kedua pelaku ini berpura-pura menawari pekerjaan (pemandu lagu di tempat karaoke, Red) di Surabaya. Namun saat sampai di Surabaya, para korban dibawa ke wisma di Tretes dan dipaksa menjadi wanita pemuas hasrat pria," ungkap Argo.

Menurut Argo, para korban baru seminggu dipekerjakan sebagai PSK di wisma tersebut. "Kami berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah untuk pemulangan para korban ke daerahnya masing-masing di Jawa Tengah," ujarnya.

Meski sudah melayani lelaki hidung belang, para korban hasil menikmati hasil kerjanya. Lantaran, uang yang didapat untuk membayar utang ke mucikari."Jadi para korban berangkat dari Jawa tengah menuju Surabaya tidak dikenakan biaya. Tetapi, korban disuruh membayar dengan cara mengangsur saat mendapat bayaran dari hasil melayani para tamu," ujarnya. Selain itu, baju, make up dan handphone yang dibelikan mucikari untuk para korban juga dihitung sebagai utang

Cara merekrut korban, pelaku menawari pekerjaan. Lalu, para pelaku meminta kartu tanda penduduk (KTP) para korban. Sebelum dikirim ke Surabaya, para pelaku memberikan pengarahan terhadap para korban, bahwa di sana akan ditempatkan menjadi pelayan dan pemandu lagu.

"Semuanya tidak dipungkut biaya alias gratis. Bayarnya ya kalau sudah bekerja," kata pelaku Suharsono saat dimintai keterangan oleh penyidik di ruang Unit II Penyelundupan dan Perdanganan Manusia (Dirreskrimum) Polda Jatim.

Suharsono mengaku setelah terkumpul para wanita itu dibawa dari Jawa Tengah menuju Surabaya dan terakhir dibawa ke Wisma Artomoro, Tretes. Lantas, para pelaku sibuk mendandani para korban untuk dijadikan wanita penghibur. Para korban tak curiga lantaran, para pelaku mengaku berdandan dan berpenampilan menarik itu diperlukan untuk menjadi pemandu lagu.

Kemudian pelaku memblikan baju dan alat make up masing-masing. Tidak hanya itu, untuk mempermudah mengkoordinir dan menghubungi pelaku juga membelikan satu unit handphoneuntuk para korban."Ya awalnya semua barang itu gratis, bayarnya diangsur saat usai melayani tamu," bebernya.

Terkait kasus ini, polisi bakal menjerat kedua pelaku dengan pasal perdagangan anak. "Kami masih melakukan pemeriksaan dua pelaku secara intensif, apakah termasuk dalam jaringan sindikat perdagangan manusia antar negara," pungkasnya.(*/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar