Bayu Mahasiswa Politeknik Perkapalan Akhirnya Tewas

*) Korban Jazz Tabrak Pohon di Jalan A Yani Surabaya

SURABAYA-Tinggal sebulan lagi, Bayu Prasetyo, mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) bakal diwisuda. Bahkan, dia berencana untuk berfoto bersama dengan teman-temannya semasa di SMA Negeri 20 Surabaya saat wisuda.

Namun rencana itu kini tinggal kenangan, karena lelaki 23 tahun yang berdomisili di Jalan Medokan Baru I, Perum Griya Semampir nomor 19 nyawanya tak tertolong, Sabtu siang (3/9). Korban tewas setelah menjalan operasi kepalanya di RSAL dr Ramelan tiga hari lalu.

Operasi ini dilakukan pasca Bayu menjadi korban kecelakaan saat menumpang mobil Jazz bersama empat temannya.  Mobil warna putih nopol L 1830 FH itu menabrak pohon, setelah menghindari mobil pikap Carry yang oleng di Jalan A Yani, Rabu (31/8) pukul 23.00.

khaesar/raya
PELAYAT BERDATANGAN: Suasana duka di rumah Bayu Prasetyo, Jalan Medokan Baru I, Perum Griya Semampir nomor 19. Bayu Prasetyo (inzet)

Meninggalnya Bayu, menambah jumlah korban tewas kecelakaan menjadi empat orang. Selain Bayu, sebelumnya tiga orang tewas yakni Kendry Kendra Asdryan, 23, lulusan FEB Unair anak CEO BNI Jakarta Kota Asmoro Hadi, Gede Bagus Permata Putera, 22, mahasiswa ITS, Rizki Sekar Arum, alias Kiky mahasiswi Ilmu Komunikasi UPN Surabaya. Korban selamat pemilik Jazz, Gede Yoga Arya, 23, mahasiswa ITS mengalami patah kaki.

Salah satu teman korban, Afla mengaku kaget mendengar kabar nyawa Bayu tak tertolong. "Saat dikabari teman-teman, Bayu meninggal, saya langsung bergegas ke rumahnya untuk memastikan. Ternyata benar, Bayu sudah meninggal," kata salah satu teman dekat korban Afla.

Afla mengungkapkan, kepribadian Bayu sangat baik dan suka menolong teman-temannya. "Dia sejak SMA sangat baik terhadap teman, meskipun sekarang kuliahnya saya dan Bayu beda jurusan," ucapnya.
Sebelum kejadian, Afla tidak mendapat firasat apa-apa. Seminggu sebelum kecelakaan yang menimpa Bayu, dirinya sempat bertemu. "Saat itu, saya bercanda," katanya.

Teman korban lainnya, Herlambang mengaku kaget saat mendapatkan kabar jika Bayu telah tiada. Dia tak menyangka akan kehilangan teman terbaiknya. "Saat kejadian, saya langsung ke rumah sakit dan kondisinya kritis," tuturnya.

Herlambang menambahkan Bayu sempat ingin untuk foto bersama teman-teman dekatnya di SMA Negeri 20 saat dirinya wisuda, Oktober mendatang. "Saya tak menyangka itu adalah permintaan terakhirnya. Kabar ini bikin saya kaget dan nggak tahu harus berbuat apa," bebernya.

Herlambang menceritakan saat sidang skripsi, dirinya dan Bayu satu kelas. Bayu pun memberikan support Herlambang saat menjalani sidang skripsi."Dia memberikan motivasi bahwa saya bisa menjalani sidang skripsi, dan lulus bersama-sama," katanya.

Kabar meninggalnya Bayu itu tersebar di media sosial grup teman-teman korban di PPNS sekitar pukul 11.30. Jenazah Bayu dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Semolowaru.(sar/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar