Antar Motor Curian ke Penadah, Empat Begal Ditembak di Suramadu

SURABAYA-Empat kawanan begal saat mengantar motor curian ke penadah disergap tim Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya di Jembatan Suramadu, Senin (19/9). Lantaran, berusaha kabur, akhirnya polisi menembak kaki masing-masing keempat pelaku.

Keempat pelaku yang merampas motor milik Andhim di Cumpat, Bulak Kenjeran itu adalah Sandi Setyo,19, warga Cumpat Bulak,  Agus Sugiantoro,20, warga Bronggalan Sawah dan Rudi Maulana,20, warga Jalan Setro Baru Utara serta  Wahyu Teguh Pratama,20, Warga Jalan Dukuh Setro Agung, Surabaya.

satria/raya
DIPERBAN: Empat begal, Sandi Setyo, Agus Sugiantoro, Rudi Maulana, dan Wahyu Teguh Pratama kakinya picang tertembus timah panas.


Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menjelaskan sebelum beraksi, mereka berkumpul di warung giras di kawasan Tanah Merah Surabaya. Saat mencari sasaran, Sandi membonceng Agus, Rudi dibonceng oleh Wahyu.

Mereka mengincar remaja yang membawa motor atau pengendara wanita yang berhenti di pinggir jalan.
“Rudi yang menodongkan korban dengan senjata tajam. Setelah ketakutan, dia membawa motor korban kabur," terang AKBP Shinto.

Menurut Shinto setelah itu mereka mengantarkan motor hasil curian itu kepada penadah di Madura. Untuk satu motor, mereka mendapatkan uang Rp 3 juta. Aesnya, saat akan mengirim motor curian dari Jalan Bulak, Cumpat milik korban Adhim ke Madura, keempatnya berhasil ditangkap di Jembatan Suramadu.

"Saat itu kami sedang melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu. Namun keempat pelaku ini mencoba kabur saat mereka dimintai untuk menunjukkan surat-surat motor mereka. Oleh karena itu, kami terpaksa memberikan tindakan tegas," ujarnya.

Saat diinterogasi, Rudi otak komplotan begal ini mengaku pernah merampas motor Honda Vario milik seorang wanita di Jalan Mayjend Sungkono. Saat kejadian, korban berhenti untuk menata barang belanjaannya.

"Saya turun dan menodongkan korban dengan pisau. Saya memanfaatkan ketakutan korban untuk membawa kabur motor," ujar pemuda bertato. Ia mengaku uang hasil penjualan motor curian itu digunakan untuk membeli miras dan karaoke bersama purel. Sisanya, dibagi untuk membeli rokok dan kopi.(yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar