Bacok Polisi, Pencuri L-300 Berjimat Tewas Ditembak

SURABAYA-Masih ingat dengan komplotan pencuri mobil L-300 yang baku tembak dengan polisi di Jembatan Suramadu, beberapa waktu lalu. Meski sempat lolos dan berhasil menembak polisi, akhirnya Minggu (25/9) pukul 00.30, otak komplotannya Mohammad Sholeh alias Sedeng, 29,  tewas disergap polisi di kampung Cantikan Tengah.  

yua/raya
MENGUKUR: Polisi mengidentifikasi jasad Mohammad Sholeh

Polisi dari Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya terpaksa menembak mati warga Jeddih, Socah, Bangkalan itu karena melawan saat akan ditangkap dan bahkan membacok polisi.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menjelaskan Soleh bersama dua rekannya yakni Salih dan Aziz  yang kini buron, melakukan belasan kali pencurian mobil L-300 di Surabaya.

BERUANG: Mohammad Soleh semasa hidup

Komplotan mereka tak hanya mempersenjati senjata tajam, melainkan juga airgun."Komplotan dari Soleh alias Sedeng ini merupakan pelaku yang terlibat adu tembak di Jembatan Suramadu dengan Unit Resmob, beberapa waktu lalu," ungkap AKBP Shinto, Minggu  (25/9).

Penangkapan itu berawal Soleh melintas di Jembatan Suramadu ke arah Surabaya. Dia berboncengan dengan pelaku lain dengan mengendarai Yamaha N-Max. Melihat ciri-ciri dan sepeda motor Soleh, polisi yang berjaga di Jembatan Suramadu langsung melakukan pengejaran."Sesampai  di Kampung Cantikan Tengah, kami memotong jalan dan menabrak motor pelaku hingga terjatuh," kata Shinto.

BARANG BUKTI: Senjata tajam, jimat, uang, dan kunci T

Meski terjatuh, M Soleh dan temannya tak mau menyerah. Soleh malah membacok anggota Jatanras yakni Aiptu Kasum dengan pisau penghabisan. Keduanya sempat terlibat duel, Soleh berhasil melukai tangan dan perut  Kasum. Karena membahayakan keselamatan,  polisi pun menembak Soleh. Meski membawa jimat berupa cincin akik dan kertas bertuliskan Arab, ternyata tubuh Soleh tetap jebol tertembus peluru.

"Kami lumpuhkan dengan satu tembakan, namun tersangka ini terus melawan hingga akhirnya kami terpaksa memberikannya empat  tembakan lagi yang mengenai dada, tangan, pipi dan kepala," jelasnya.

Untuk menggeledah rumah Soleh, Azis dan Salih,  polisi melibatkan satu kompi detasemen A Medaeng. Polisi mengamankan belasan jenis sajam, belasan kunci T,  belasan STNK motor yang di antaranya STNK mobil L-300.

Meski tak menemukan airgun Shinto yakin jika Soleh memang memilikinya. Sebab polisi menemukan  kartu tanda anggota klub menembak yang disahkan oleh Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin). Tak hanya Soleh yang memiliki kartu klub menembak,  Azis dan Salih pun mengantonginya.

"Pelaku yang kami hadapi bukan komplotan pelaku biasa, melainkan komplotan curanmor yang sudah terlatih menggunakan senjata airgun,” ujarnya.

Shinto mengatakan sebelum melakukan aksinya, pelaku ini terlebih dahulu mengisap sabu-sabu atau narkoba lain. Biasanya setelah masuk ke Surabaya, pelaku ini tidak langsung beraksi, melainkan mereka mampir ke beberapa diskotik di Surabaya.


Kemudia menjelang pagi hari mereka baru melakukan aksinya."Tidak heran jika kasus pencurian L-300 terjadi pada pukul 04.00 sampai 06.00. Pelaku beberapa kali mencuri L-300 seperti di Bubutan, Mulyorejo, Bubutan, Dukuh Pakis dan Rungkut. Kami menduga masih ada banyak TKP lain," katanya

Sebelumnya,  komplotan Soleh  ini pernah dihadang  polisi saat membawa kabur L-300 melewati Jembatan Suramadu. Bahkan, sempat terlibat baku tembak dengan polisi hingga melukai Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi. Meski mobil L-300 curiannya berhasil diamankan polisi, namun Soleh cs berhasil kabur dengan merampas motor pengendara yang melewati Suramadu. (*/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar