Perahu Penyeberangan Sidoarjo-Gresik Terbalik , 2 Korban Tewas, 5 Hilang, 6 Orang Lolos dari Maut

SIDOARJO-Perahu tambang yang mengangkut 12 orang dan 7 sepeda motor terbalik di sungai Brantas, Kamis (13/4). Sungai tersebut menghubungkan Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik dan Desa Bogem, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo. Penyebab kecelakaan yang menewaskan 2 orang, 5 korban masih dalam pencarian dan 6 orang selamat itu diduga akibat kelebihan muatan.

Dua korban yang tewas adalah  Ujang Fadlilah, 48, warga Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Gresik dan Mis’ah, 45, warga Desa Kalimati, Kecamatan Tarik, Sidoarjo.

Sedangkan, lima korban yang hilang adalah Kusnari,Nur Kholis, Khoirunnisa, Susriasih, dan Rozikin guru SMK Raden Paku, Gresik.

Enam korban selamat adalah Sucinina, 33, warga Desa Kemansen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Riyanto, 45, warga Desa Gagang, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Yudistira Ardi, 34, asal Balongbendo, Sidoarjo, Joko, 45, warga Desa Juwet, Kecamatan Wringinanom, Gresik, kedua operator perahu tambang Supriyadi 65, warga Desa Sumberame, Wringinanom, Gresik dan Didin Cahyono, 29, warga Desa Serbo, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.

suryanto/raya
CARI KORBAN: Perahu tambang inilah yang terbalik di penyeberangan yang menghubungkan Desa Bogem, Balongbendo, Sidoarjo dan Desa Sumberame, Wringinanom, Gresik.

Perahu nahas berbahan tong dan pelat besi itu dioperasikan Supriyadi, dan Didin. Perahu tambang tersebut mengangkut 6 orang yang berboncengan dengan 3 sepeda motor. Ditambah 4 orang yang mengendarai motornya sendiri-sendiri.

Sekitar pukul 07.00, perahu berukuran 6 meter x 2,5 meter persegi itu berangkat dari Sidoarjo ke Gresik. Baru sekitar 10 meter, perahu yang dioperasi dengan cara menarik tambang itu tiba-tiba goyang terkena arus sungai yang deras. Dua operator mencoba mengendalikan perahu tersebut. Sayang, perahu telanjur oleng dan 12 penumpang beserta 7 motor tercebur ke sungai.

Salah satu penumpang selamat, Sucinina asal Desa  Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo mengungkapkan musibah itu berlangsung singkat.

Saat perahu terbalik, Suci masih mengenakan helm. Dia kemudian melepas helm dimanfaatkan sebagai pelampung dan berusaha untuk naik ke perahu. Namun arus sungai deras membuat dirinya kesulitan untuk menggapai perahu.

“Saya pegangi terus hingga datang seorang laki-laki yang melempar pohon pisang. Saya merangkul pohon pisang terseret arus dan bisa ke pinggir,” ujarnya.

                                                          yudhi/raya
LOLOS DARI MAUT: Sucinina korban yang diselamatkan 
berkat pohon pisang yang dilempar oleh Ujang Fadlilah.

Setelah mencapai tepi sungai, dirinya dibantu naik oleh beberapa warga yang sudah berkumpul. Suci kemudian dibawa ke puskesmas Wringin Anom, Gresik untuk diberikan pengobatan. Meski tidak mengalami luka parah, Suci masih shock dengan kejadian itu.

Suci mengatakan, saat itu dirinya akan berangkat bekerja ke PT Pradipta Perkasa Makmur. Seperti biasa, Suci memilih melewati sungai tersebut dengan cara menambang karena jarak yang ditempuh lebih dekat. Dia menjelaskan, selama ini dirinya merasa aman menggunakan perahu tambangan. Namun dengan kejadian ini, dia mengaku trauma.

suryanto/raya
MENYISIR: Tim penyelamat berupaya mencari korban yang hilang di sungai Brantas

Laki-laki yang menolong Sucinina melempar pohon pisang adalah Ujang Fadlilah, warga Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Gresik. Ujang ini juga operator perahu tambang yang terbalik tersebut tapi saat kejadian sedang libur. Sayangnya, saat berusaha menolong korban Mis’ah, Ujang malah terbawa arus. Akhirnya, keduanya tenggelam dan ditemukan dalam keadaan tewas.

Sekitar pukul 08.30, warga banyak berdatangan ke lokasi kejadian, termasuk tim penyelamat. “Kami datang sekitar pukul 08.00 bersama dengan teman-teman anggota Koramil, BPBD Gresik, dan relawan. Kami evakuasi korban selamat dan tewas ke Puskesmas Wringinanom,” ujar Kapolsek Wringinanom AKP Rudy Hartono.

Ditambahkan, kasus kecelakaan perahu tradisional ini kemungkinan besar akan ditangani Polresta Sidoarjo. Otopsi terhadap korban tewas dan meminta keterangan para korban selamat sudah dilakukan. Para petugas gabungan yang diterjunkan ke lokasi dari tim Polresta Sidoarjo dibantu Polsek Wringianom.

Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf yang datang ke lokasi kejadian menyatakan pihaknya fokus pada pencarian korban hilang dan perawatan korban selamat dan pemakaman korban tewas. “Santunan pasti kami berikan kepada semua korban. Sewajarnya saja dan tak perlu disebutkan nominalnya,” tuturnya.

Dia juga berharap agar perahu tambang yang lainnya ditutup sementara. Sebab, melihat kondisi perahu penyeberangannya sangat membahayakan, kurang layak dan arus sungai sangat deras. Setelah dikordinasikan dengan Dinas Pengairan Jatim maupun Pemkab Sidoarjo dan Gresik, sebenarnya sudah ada progam untuk penyeberangan sungai.

Dia menyatakan pembangunan dermaga yang layak, pembagian pelampung dan pembangunan jembatan sudah ada. Semua progam itu tidak bisa langsung serentak karena seluruh sungai di Jatim hampir semua ada penyeberangan. Progamnya masih berjalan secara bertahap. “Musibah ini akan kami jadikan bahan evaluasi,” tegasnya.

Pencarian yang dilakukan sampai pukul 16.00 masih belum membuahkan hasil. Padahal, BPBD Gresik dan Sidoarjo sudah menyisir sungai sejauh 2 km lebih. Selain dari BPBD dan relawan, ada tim dari Batalyon Taifip Marinir, Kodam Brawijaya, dan Basarnas Surabaya.(bro/nis/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar