Wali Kota Surabaya Marahi Pengedar Sabu Sambil Ajak Anak untuk Kelabuhi Polisi

SURABAYA-Meski baru dua bulan di Surabaya, namun dua pengedar narkoba, Jayus dan Dharma sudah berhasil mengedarkan puluhan ribu butir ekstasi dan belasan kilo sabu-sabu (SS). Narkoba yang dikelola oleh Jayus dan Dhrama ini tidak pernah kehabisan stok alias selalu ready.  Sebab setiap tiga minggu sekali narkoba dengan jumlah besar selalu dipasok dari Tiongkok dan Malaysia.


satria n/raya
HANYA MENUNDUK: Wali Kota Tri Rismaharini didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal memarahi tersangka pengedar narkoba Dharma Sulaiman dan Jayus Yudhas di Mapolrestabes Surabaya.

Wakasat Narkoba Polrestabes Surabaya Kompol Anton Prastyo menjelaskan setelah barang diambil dari pengirim asal negeri itu, oleh Jayus narkoba itu disimpan di kontrakaannya di perum Purimas. Selanjutnya, Jayus memecah narkoba itu menjadi paket-paket per ons. Sebab jaringan ini tidak melayani pembelian kurang dari jumlah itu. "Memang ini kelasnya pengedar bukan pengguna," ungkap Anton.

Dia menjelaskan setelah barang siap, giliran Dharma yang mengantarkan narkoba itu kepada pemesan. Meski Dharma hanya mengantarkan, namun dia bukan bekerja untuk Jayus. Sebab keduanya merupakan anak buah dari JM yang kini buron. Jadi Dharma dan Jayus memiliki tugas masing-masing.


satria n/raya
DIKAWAL: Tersangka pengedar narkoba Dharma Sulaiman dan Jayus Yudhas di Mapolrestabes Surabaya.

Dalam mengantarkan barang, Dharma ini memiliki trik sendiri. Bapak satu anak itu, sengaja mengajak anaknya ketika meranjau barang. Anaknya diajak mengendarai sepeda motor, hal ini ia lakukan untuk mengelabuhi dari penciuman polisi."Modus ini juga dilakukan oleh Jayus ketika mengambil narkoba dari pemasok," ungkapnya.

Mantan kapolsek Asemrowo ini menjelaskan mereka menjual narkoba itu hanya di Surabaya. Hanya saja mereka tidak tahu, asal muasal pembelinya. Sebab mereka hanya diminta meranjau barang tersebut di suatu tempat yang sudah diperintahkan oleh JM.

"Jadi ketika keduanya dihubungi JM lewat BBM, mereka lantas menyiapkan barang itu untuk segera diranjau," jelasya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan berterima kasih kepada anggota Satresnarkoba Polrestabes Surabaya karena telah berhasil membantu melawan narkoba di Surabaya. Dia pun terlihat geregetan kepada dua pelaku yang mengedarkan SS di Kota Surabaya.

"Apa kalian tahu, kalian sudah melakukan kerusakan besar dengan merusak warga Surabaya dengan narkoba," ungkap Risma kepada dua pelaku yang juga hadir dalam rilis tersebut.

Risma menegaskan pihaknya tidak terima jika kota yang ia pimpin menjadi ajang peredaran narkoba. Sebab banyak sudah yang menjadi korban. Terbaru pihaknya juga mendapatkan laporan jika terdapat dua anak yang depresi lantaran ayah mereka tertangkap polisi karena kasus narkoba.

"Satu anak sudah tidak mau sekolah, karena malu. Satunya lagi depresi berat dan harus kami rawat di rumah sakit jiwa untuk penyembuhannya. Apa kalian tidak kasihan seperti itu," tukasnya.

Orang nomor satu di Surabaya ini juga meminta kepada dua pelaku untuk mengakui dan menunjukkan jaringannya kepada polisi, tujuannya agar semua pelaku yang terlibat akan tertangkap dan tidak lagi mengirimkan narkoba ke Surabaya.

"Ayolah jangan diteruskan lagi, apa kalian tidak kasihan dengan anak-anak kalian. Bagaimana jika mereka juga menjadi korban," tegur risma gemes.(yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar