Guru SDN Bubutan IV Keliling Jadi Badut, Ajari Warga Buta Huruf Baca Tulis

SURABAYA- Kota Surabaya sudah jarang memiliki sosok sukarelawan seperti Harris Rizki, 34. Pria asal Simokerto Surabaya itu rela menjadi badut dan blusukan ke perkampungan untuk mengajar membaca-menulis warga buta huruf.

Berkostum berwarna-warni ala badut ulang tahun yang penuh sumpalan di perut dan pantat. Tak perlu ditanya lagi, sudah pasti panas. Belum lagi menghadapi orang tua buta aksara yang pendengarannya sudah berkurang, harus menguras energi banyak. Tak banyak mungkin, yang bakal mau berbuat demikian, apalagi tak dibayar.

Namun, tidak bagi Harris yang tampak penuh kesabaran dan ketelatenan menghadapi murid barunya. Justru tercipta suasana seru dan ceria yang terasa Senin siang (30/1) di pelataran permukiman berpetak di Jalan Pawiyatan XV, Bubutan, Surabaya. Setidaknya ada empat lansia buta aksara menjadi murid dan didampingi keluarganya mengeja huruf alfabet dengan nyaring.


satria n/raya
PENGABDIAN: Harris Rizki ditemani boneka Ayis mengajari baca tulis warga buta huruf di di Jalan Pawiyatan XV, Bubutan, Surabaya


Harris sesekali menyuruh satu per satu peserta untuk mengulang deretan alfabet. Harris yang merupakan guru dan karyawan perpustakaan di SDN Bubutan IV itu mengatakan, dirinya memberikan materi baca-tulis dengan diselingi unsur bercerita.

Menurutnya, metode ini cukup membantu kelancaran para pembelajar yang mayoritas memang tak muda lagi. "Kami campur dengan cerita yang berkaitan dengan keseharian. Saya selingi juga guyonan agar tidak bosan dan materi cepat diterima,"ujar alumnus Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa.

Harris juga tidak mau disebut mengajar sendirian. Melainkan dengan bonekanya bernama Ayis. Boneka lucu berwujud ayam itu aslinya juga dikendalikan Harris sendiri lewat suara perutnya.

Menurutnya, kostum badut juga sebagai unsur agar menarik minat warga Surabaya. Pendekatan ke masyarakat juga mudah. "Jadi badut gini lebih enjoy dan diterima masyarakat. Kalau penolakan sebenarnya cukup sering tapi saya harus tetap semangat," ujarnya.

Salah satu murid, Mak Aisyiah, 70 tampak begitu antusias. Dia juga mengeja huruf dengan nyaring. "Pa-pa, Ma-Ma.. Be-li Ta-hu," ucap nenek itu sambil sesekali menggendong cucunya. Peserta juga diberikan secarik kertas untuk menulis huruf huruf dan kata-kata dasar.

Harris mengaku, dirinya sudah aktif dalam mengajar dan mendongeng sejak 2009. Namun, mulai 2015, dirinya memberanikan diri untuk turun ke sejumlah wilayah yang masih memiliki warga yang buta huruf.

Harris mengatakan, sebelum menentukan lokasi yang didatangi, dia lebih dulu menyurvei warganya. Pengalaman pertamanya ialah mengajar sebuah komunitas kecil di Wonokromo.

"Sudah lupa berapa kalinya. Tapi lebih 20 kali ada. Biasanya saya survei terutama di kampung atau kawasan kumuh yang jarang tersentuh. Sejauh ini sudah di tiga wilayah, di Pawiyatan, kawasan Wonkromo dan Gundih," cerita pria yang pernah mengajar di SDK Pringadi itu.

Harris biasanya memberikan materi pengenalan huruf-huruf dasar dan cara menulisnya. Bila mulai timbul kejenuhan, dia juga selingi dengan mendongeng atau tebak-tebakan dengan bantuan boneka Ayis.

Pembelajaran dilakukan satu kali dalam seminggu dengan menyesuaikan waktu warga yang berada di lokasi. Dirinya juga tidak menarik sepeser pun biaya. "Saya senang membantu kalangan yang kurang mampu untuk menularkan ilmu terutama membaca dan menulis. Memang sudah lama suka mendongeng. Pokoknya jangan sampai orang Indonesia kalah dari bangsa lain dalam literasi. Saya tak minta sepeser pun tapi ini mengikuti nurani saya dan kepuasan batin," imbuhnya.

Aktivitas tersebut juga turut diapresiasi oleh warga sekitar. Eko Gondrong, 35, warga Pawiyatan 15 RT 6 RW 3 berharap sering diadakan kegiatan yang bermanfaat dan menghibur seperti dilakukan Harris. "Ya sepanjang itu edukasi dan hiburan bagus-bagus saja dan sangat kami terima. Apalagi ada unsur edukasi dan hiburannya untuk mengisi waktu luang," ujarnya.(psy/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar