Lima Bocah Lapor Polisi, Tiga Pejudi Digerebek

SURABAYA-Arena perjudian membuat gerah warga yang tinggal di Jalan Krembangan Jaya Utara. Menariknya, perjudian di wilayah tersebut terungkap berkat pengaduan lima bocah kepada anggota Polsek Krembangan. Polisi berhasil meringkus tiga orang pejudi. Mereka adalah  Asral,51, warga Jalan Krembangan Jaya Utara VI, Sudarmaji,36, dan Na'am, 40, keduanya warga Jalan Krembangan Jaya Utara VIII.

yua/raya
TIGA PEJUDI:  Sudarmaji, Na’am dan Asral yang diamankan di Polsek Krembangan, Selasa (17/1).

Kanit Reskrim Polsek Krembangan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Syafudin menjelaskan penggerebekan arena judi di rumah Asral tersebut berawal saat pihaknya mendapat laporan dari salah satu anggota lalu lintas. Anggota yang sedang melakukan patroli dan mengatur lalu lintas ini didatangi oleh lima bocah.

Dengan lugu mereka memberitahu anggota jika kelimanya akan melaporkan arena judi di kawasan tempat tinggalnya. Sebab menurut bocah ini, keberadaan mereka sangat menganggu, khususnya jika mereka akan belajar.

"Sebab tidak hanya main judi, tersangka ini kerap kali juga berteriak keras meski pada waktu malam hari," ungkap AKP Syaifudin, Selasa (17/1)

Setelah mendapati curhatan bocah ini, anggota lantas menindaklanjutinya dengan meneruskan informasi tersebut ke anggota Reskrim Polsek Krembangan. Kemudian polisi langsung melakukan penyelidikan di lokasi tersebut. Ternyata benar, di rumah Asral terdapat dua temannya yakni Naam dan Sudarmaji yang asyik menggelar judi remi.

"Setelah mendapati hal itu, kami langsung melakukan penggerebekan. Hingga akhirnya menangkap tiga tersangka bersama alat buktinya yakni sejumlah uang, dua set kartu remi dan gelaran yang digunakan untuk bermain judi,"lanjut Syaifudin.

Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata ketiga tersangka sudah sering menggelar praktik judi di lokasi tersebut. Hal itu dibenarkan oleh warga sekitar yang mengaku resah dengan kebiasan ketiganya. Bahkan banyak pula warga yang merasa khawatir jika perjudiannya itu berpengaruh pada anaknya. Hanya saja mereka takut untuk melapor dan memilih diam.

"Jadi setelah kami tangkap para tersangka, banyak warga berterima kasih. Mereka juga tidak menduga jika penangkapan tersebut dilakukan setelah kami mendapatkan laporan dari anak-anak mereka," ungkapnya.

Saat diperiksa polisi, Na'am mengaku jika dialah yang menyediakan tempat di salah satu sudut rumahnya untuk diubah menjadi arena judi. Dengan taruhan sekitar Rp 5 ribu, ketiganya menghambiskan waktunya untuk bermain judi. Menurut Na’am, perjudian itu dilakukan hanya sekedar hiburan saja. "Ya daripada kami menganggur lebih baik main judi, kalau menang hasilnya lumayan untuk beli kopi," jelasnya.(yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar