Mucikari Cantik Jual Teman di Diskotek Surabaya

SURABAYA-Ajeng Diah Ayu, 23, mungkin akan menjadi primadona di dalam penjara. Sebab wanita yang tinggal di Jalan Jojoran III Nomor 5 Surabaya ini adalah satu di antara beberapa tahanan Polrestabes yang berwajah cantik. Ajeng ditangkap oleh Unit Perlindungan Perampuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya lantaran menjadi mucikari dengan menjajakan temannya, MW, warga Jalan Gresik PPI Jepara Nomor 27 Surabaya.


                                                                                                     satria n/raya
                              MULUS: Mucikari Ajeng Diah Ayu di Mapolrestabes Surabaya

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga menjelaskan penangkan Ajeng bermula saat pihaknya mendapat informasi jika terdapat praktik prostitusi di salah satu kamar Hotel Sulawesi Gorontalo Jalan Embong Cerme. Setelah mendapat informasi itu, polisi melakukan penggerebekan.
"Hasil penggerebekan itu, kami mengamankan korban bersama seorang pria hidung belang," ungkap AKBP Shinto, Jumat (27/1).

satria n/raya
SINGLE PARENTS: MW (kaos hitam) yang dijajakan karena butuh biaya sekolah anaknya dan mucikari Ajeng Diah Ayu (kaos merah). 


Setelah mengamankan korban MW, pihaknya melakukan introgasi. Ternyata dalam memperoleh tamu, MW tidak mencari sendirian melainkan dibantu oleh Ajeng. Setelah mendapat informasi itu, polisi menangkap Ajeng yang ternyata saat itu sedang menunggu di lobi hotel.

Shinto mengatakan dalam menjalankan aksinya, Ajeng yang juga bekerja di salah satu tempat hiburan malam (diskotek) ini menawarkan kepada beberapa teman atau pengunjung yang biasa datang ke tempat kerjanya. Dia menawarkan dari mulut ke mulut. Kemudian setelah ada pria yang tertarik dia menghubungi korban.

"Tarif yang dipatok oleh Ajeng untuk sekali booking sebesar Rp 1 juta.  Dari hasil itu, tersangka ini memperoleh bagian Rp 200 ribu sebagai jasannya menawarkan korban," terang mantan kasat Reskrim Polres Tangerang ini.

Kepada polisi, Ajeng mengaku dia tidak berniat menjadi mucikari. Sebab dia hanya ingin membantu MW saja, lantaran korban sering curhat kepadanya untuk dicarikan tambahan uang untuk biaya sekolah anaknya."Saya kasihan, sebab korban single parents sedangkan dia tidak punya penghasilan tetap. Sehingga saya bantu tawarkan kepada teman-teman saya," ungkapnya.(yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar