Oki digerebek di Hotel Bali Jalan Makam Peneleh 77 Surabaya, Selasa (24/1). Saat itu, dia menjual SM,29, warga Jalan Jedong Surabaya untuk melayani lelaki hidung belang dengan layanan threesome.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga menjelaskan untuk membantu melancarkan bisnis prostitusi itu, Oki merekrut SM untuk dijadikan pekerja seks komersial.
satria n/raya
SEKS MENYIMPANG: Mucikari Oki dan SM yang dijajakan lewat facebook di Mapolrestabes Surabaya.Awalnya dia berkenalan dengan Oki melalui chatting di facebook. SM pun dijanjikan akan dicarikan pekerjaan dengan keuntungan yang banyak, yakni melayani pria hidung belang. "Setelah terbujuk, tersangka ini meminta foto seksi korban untuk di-upload di sebuah grup yang diberi nama Threesome Orgasme. Dalam grup ini, tersangka adalah salah satu dari adminnya," ungkap AKBP Shinto, Kamis (26/1).
Shinto menambahkan selain foto, dalam grup itu tersangka juga memberikan tarif dan layanan yang bisa dilakukan oleh SM. Mulai dari oral, booking biasa hingga threesome. Namun meski layanannya berbeda, tarif yang dipatok oleh Oki tetap sama yakni Rp 500 ribu untuk sekali booking dengan masing-masing gaya.
"Ketika ada pelanggan yang berminat, maka mereka bisa langsung menghubungi kontak personal yang telah dicantumkan tersangka. Jika sudah sepakat dengan tarifnya, maka obrolan dilanjutkan dengan membahas tempat pertemuan, biasa hotel atau homestay," anjut Shinto.
Shinto mengatakan untuk layanan threesome, biasanya Oki harus mencari dua pelanggan yang memesan layanan yang sama. Namun jika tidak ada pelanggan lain, bisa digantikan oleh Oki sendiri. Artinya Oki membantu pelanggan untuk menikmati layanan seks bersama korban.
"Dari layanan itu, tersangka ini mendapat upah sebesar Rp 250 ribu. Sedangkan korban mendapatkan Rp 180 ribu. Sementara sisanya mereka gunakan untuk membayar hotel," terang Shinto.
Kepada polisi, Oki mengaku sudah dua bulan menjalankan bisnis prostitusi threesome ini. Hal itu ia lakukan lantaran stres usai dipecat dari pabrik tempat ia bekerja. Menurutnya dia dipecat lantaran sering ikut demo. Bapak satu anak yang juga tinggal di Jalan Sememi I Surabaya ini mengaku awalnya tidak berniat untuk melayani threesome, melainkan hanya seks biasa saja."Namun karena banyak pelanggan yang minta layanan itu, akhirnya saya memaksa korban untuk mau melakukannya," ungkapnya.(yua/no)
0 komentar:
Posting Komentar