Tukang Kebun Cabuli Siswi Kelas 1 SD

*) Habis Lapor Polisi, Masih Dicabuli Lagi

SURABAYA-Sungguh memprihatinkan, beberapa hari terakhir ini sering terjadi kasus pencabulan anak di bawah umur di Kota Surabaya. Kini korbannya, Siswi kelas 1 salah satu SDN di Medokan, Kecamatan Rungkut berinisial AW,7, dicabuli oleh  Yoyok ,23, tukang kebun sekolah setempat.
Pelaku asal warga Jalan Raya Medokan Sawah, Medokan Ayu, Surabaya itu kini mendekam di tahanan Mapolsek Rungkut.

Kasus pencabulan dengan dengan memasukkan jari ke alat vital korban terungkap gara-gara korban AW selalu murung saat di rumah. Saat ditanya sang ibu, akhirnya korban yang dicabuli tiga kali oleh tukang kebun menceritakan apa yang dialaminya. Tak terima anaknya jadi korban pelecehan seksua, orangtua korban langsung melapor ke Mapolsek Rungkut, Selasa (2/5).

Setelah menerima laporan polisi tak langsung menangkap pelaku karena masih menunggu hasil visum. Akibatnya, AW kembali menjadi kebiadaban Yoyok. Dia mencabuli lagi di toilet sekolah pada Senin (9/5).


doni/raya
DIBORGOL: Pelaku pencabulan Yoyok digiring di Mapolsek Rungkut
Perbuatan tak senoh terhadap korban kali pertama dilakukan pada Rabu (27/4) pukul 09.00. Usai buang air kecil, korban berpapasan dengan Yoyok sedang mengepel lantai di depan toilet. Tiba-tiba, Yoyok menarik kembali ke dalam toilet dan mencabulinya. "Pelaku mengancam korban akan dipukul kalau berteriak," ujar Kapolsek Rungkut Kompol Dwi Heri Sukiswanto, Minggu (15/5).

Dwi Heri menjelaskan, pencabulan yang kedua terjadi pada Kamis (28/4). Kali ini pelaku menyiapkan tali pramuka dan lakban untuk mempedaya korban.

Kedua tangan korban diikat dengan tali pramuka dan mulutnya disumpal lakban.

" Usai mencabuli pelaku mengancam korban agar tidak bilang ke orang lain," ungkapnya.

Orangtuanya baru melapor polisi pada Selasa (2/5), setelah sang anak menceritakan yang dialaminya. Polisi membawa korban ke Labfor Polda Jatim untuk divisum. Sembari menunggu hasil laporan visum, kami meminta keterangan korban," katanya.

Sambil menunggu proses penyelidikan polisi, korban tetap bersekolah. Nahasnya, pelaku kembali mencabuli korban di toilet pada Senin (9/5). korban diiming-imingi dengan uang sebesar Rp 50 ribu. "Orang tua korban melapor ke kami, dan kami menangkap dengan dua alat bukti. Keterangan korban dan hasil visum," terangnya. Setelah kejadian pencabulan yang ketiga, korban tidak mau bersekolah selama seminggu.(don/no)
Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar