Operasi yang dipimpin oleh Mayor Laut (P) I Gede Dharma Yoga berhasil menangkap sembilan orang perompak. Mereka adalah Mustofa, Alimudin, Ali, Yanto, Andika kelimanya warga Buton, Sulawesi Tengah dan Anur, Warga Bugis; Moh Nurhadi Warga Tanjunguban, Riau; Niko warga Wakatobi, Sulawesi Tengah, serta Agus warga Aceh.
satria n/raya
SERGAP: TNI AL menangkap sembilan perompak KM Hai Soon yang mengangkut 200 kilo liter solar di Selat Karimata.
|
Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Darwanto menjelaskan, sembilan tersangka ditahan di Armatim untuk menjalani pemeriksaan. Setelah pemeriksaan, Penegakanan Hukum (Gakum) TNI AL akan menyerahkan mereka ke kepolisian. "Kami titipkan di ruang tahanan TNI AL di Armatim ini," ujarnya, Selasa (10/5).
Darwanto menerangkan, kesembilan perompak ini menyandera 21 anak buah kapal (ABK) KM Hai Soon 12. Dengan Automatic Identification System (AIS), KRI Untung Suropati berhasil mendeteksi keberadaan KM Hai Soon 12 berada di perairan Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.
Namun nama kapal itu oleh perompak sudah diganti menjadi KM AISO."Para pelaku ini akan membawa kabur kapal motor ke Timor Leste," jelasnya.
Berbekal petunjuk AIS tadi, KRI Untung Suropati melakukan pengejaran terhadap kapal berbendera Singapura itu. Pihak KRI Untung Suropati melakukan komunikasi melalui jaringan internasional, tak mendapat jawaban dari para perompok. TNI AL akhirnya memberi peringatan dengan menembakkan AK 47, lagi-lagi perompak tak mau berhenti.
“Kami kembali memberikan temakan peringatan dengan meriam, ternyata para perompak menghentikan laju kapal dan mereka keluar ke dek kapal semua," ujar Darwanto.
Selanjutnya, tim VBSS (Visit Board Search and Seizure) atau tim penyergap dari TNI AL menangkap sembilan perompak. Dari hasil pemeriksaan, ternyata kapal tanker itu akan dibawa ke Timor Leste.
"Di sana, katanya ada kapal tangker yang sudah menunggu untuk memindahkan isi minyak solar di kapal tersebut. Rencananya, solar di KM Hai Soon 12 akan dipindahkan ke Kapal Malaysia MT Marine Gas Oil," bebernya.
Saat diperiksa di Armatim, para perompak ini mengaku bila misinya berhasil bakal mendapat uang ratusan juta rupiah dari pemesannya. Nah, kini TNI AL berusaha menguak siapa otak dari perompakan ini. Termasuk apakah mereka ini sindikat internasional. "Pelaku ini mengaku diiming-imingi akan dibayar Rp 200 juta per orang untuk mengantarkan kapal tersebut ke Timor Leste," ucap Darwanto.
Sementara itu, 21 ABK KM Hai Soon 12 yang berhasil dibebaskan, 12 orang di antaranya warga Myanmar, 2 orang Korea, 1 orang dari Singapura, 11 orang dari Tiongkok, seorang penumpang asal Batam.(sar/no)
0 komentar:
Posting Komentar