Harga Cabai dan Bawang Merah Naik hingga 150 Persen

SURABAYA-Curah hujan yang tinggi mengakibatkan petani hortikultura gagal panen. Kondisi ini berimbas pada melonjaknya harga cabai dan bawang di pasaran hingga 150 persen. Kenaikan harga ini terjadi karena pasokan komoditas sayur tersebut di pasar berkurang.

Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok dan sayur mayur terjadi di Pasar Wonokromo. Kenaikan paling mencolok terjadi pada harga cabai kecil dan cabai besar dari harga Rp 20 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Demikian juga harga bawang merah dari semula Rp 16 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram dan bawang putih dari harga Rp 30 ribu menjadi Rp 34 ribu per kilogram.

andy satria/raya
NAIK DRASTIS: Harga cabai melonjak selama sebulan ini karena pasokan berkurang. Tampak pedagang cabai di Pasar Keputran Surabaya menunggu pembeli.

Sayuran lainnya seperti kentang, wortel, juga mengalami kenaikan hanya rata-rata Rp 2.000 per kilogram. Untuk harga tomat melonjak dari harga Rp 10 ribu menjadi 16 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga cabai dan bawang serta sayur mayur ini  disebabkan oleh banyaknya petani yang gagal panen karena curah hujan yang tinggi, hingga mempengaruhi pasokan barang ke pasaran. Banyak pembeli yang kecewa karena harga bawang dan cabai naik. Masalahnya, para pembeli yang kebanyakan pedagang makanan ini tidak berani menaikkan harga makanannya,” ujar Yuliana, pedagang sayur di Pasar Wonokromo.

Kenaikan harga sayur mayur, cabai dan bawang ini mengakibatkan pembeli memilih mengurangi jumlah pembeliannya. Karena itu, pedagang dan pembeli berharap pemerintah bisa menambah pasokan barang agar harga bisa kembali normal.
Sri Suratmi, pedagang di Pasar Keputran juga mengatakan, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh faktor cuaca buruk.

“Petani di daerah yang gagal panen akibat cuaca buruk, sehingga berdampak pada pasokan dan harga sejumlah barang komoditas sayur di pasar tradisional,” tuturnya. Kenaikan harga sayur mayur ini terjadi di lima pasar tradisional di Surabaya, yakni Tambahrejo, Wonokromo, Genteng, Pucang Anom, dan Keputran. (wah/no/raya)
Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar