Bengkel Jadi Tempat Kanibal Motor Curian

Sepintas bengkel yang dimiliki oleh Giyanto,32, warga Jalan Blauran Kidul, Surabaya ini tidak ada yang aneh. Namun setelah digerebek polisi, terungkap bila bengkel di depan rumahnya itu dipakai untuk meng-kanibal (mempreteli) spare part motor hasil curian.

Saat digerebek, polisi mendapati Giyanto sedang  mempreteli spare part motor hasil curian dengan menggunakan gergaji besi. Tidak hanya mengamankan Giyanto, polisi juga mengamankan Saiful, 36, warga Jalan Sidorukun Surabaya.

Wakapolsek Bubutan Ajun Komisaris Polisi (AKP) I Made Sukama menjelaskan pembongkaran kasus ini berawal saat polisi mendapat laporan adanya aksi curamor di kawasan Jalan Karang Menjangan Gang Buntu No 9 Surabaya pada Jumat (4/3) lalu. Setelah mendapatkan laporan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan berusaha mencari pelaku. Namun seminggu setelah mendapatkan laporan itu, polisi belum menemukan keberadaan sepeda motor yang hilang."Penyelidikan tetap kami kembangkan, hingga akhirnya berhasil mendapatkan salah satu identitas tersangka yakni Giyanto," ungkapnya kemarin (22/3).
yuan/raya
TERSANGKA: Giyanto,32, warga Jalan Blauran Kidul (kanan) dan Saiful, 36, warga Jalan Sidorukun Surabaya menunjukkan gergaji untuk mengkanibal motor hasil curian.

Mendapat informasi tersebut, polisi tidak langsung menangkap Giyanto, melainkan mengawasi gerak-geriknya pelaku terlebih dahulu. Setelah hampir dua hari mengawasinya, ternyata Giyanto yang memiliki bengkel motor itu memiliki aktivitas lain selain memperbaiki motor. Ternyata pria tersebut juga berprofesi sebagai tukang kanibal motor-motor hasil curiannya."Saat melakukan pengintaian, kami juga menemukan ada beberapa orang yang datang untuk membeli spare part motor curian tersebut," jelasnya.

Setelah yakin, polisi kemudian menggeek bengkel milik Giyanto. Kebetulan saat itu, Giyanto yang juga pelaku curanmor ini sedang mempreteli spare part motor hasil curian. Giyanto pun tidak berkutik saat diamankan polisi. Dia digelandang bersama barang bukti berupa beberepa spare part motor yang belum sempat dijual.

"Setelah kami amankan dan diperiksa, tersangka ini mengaku saat beraksi dia tidak sendirian melainkan dibantu oleh Saiful. Setelah mendapatkan keterangan itu, kami langsung menangkap Saiful di rumahnya," ungkap mantan Kanit Laka Polrestabes Surabaya ini.

Made juga menjelaskan saat melakukan aksinya, Giyanto dan Saiful berboncengan motor dan berkeliling untuk mencari target. Setelah menemukan, dua pelaku ini membagi tugas. Giyanto sebagai eksekutor langsung memerankan tugasnya dengan merusak kunci kontak motor. Sementara Saiful bertugas mengawasi sekitar."Setelah berhasil membawa kabur, motor hasil curian tersebut kemudian disimpan di rumah milik Giyanto untuk kemudian oleh Giyanto, motor tersebut di preteli," paparnya.

Saat diperiksa, Giyanto mengaku setelah mempreteli motor tersebut, dia menjualnya ke tukang loak di kawasan Jalan Sememi. Untuk satu unit motor yang sudah dikanibal, dia biasanya mendapatkan uang Rp 3 juta. Uang itu lantas dibagi berdua dengan Saiful."Saiful mendapat Rp 1 juta, sedangkan sisanya buat saya," ungkap Giyanto.

Selain di Jalan Karang Menjangan, Giyanto mengaku sudah pernah melakukan aksinya di beberepa kawasan di Surabaya di antaranya Jalan Tanjungsari, Kertajaya, Manukan, Gembong dan Dupak. Saat ini polisi masih mengejar penadah barang hasil curian tersebut.(yua/no/rayay) 


Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar