Eks Rektor Unair Prof Fasich Tersangka 2 Kasus Korupsi

*) Terkait Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unair

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Fasichul Lisan, sebagai tersangka. Guru besar Farmasi Unair ini dijerat tersangka dalam dua kasus sekaligus.

Pertama dalam kasus korupsi pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unair Surabaya pada tahun 2007-2010. Kedua, dia dijadikan tersangka dalam korupsi peningkatan sarana dan prasarana (alat kesehatan/alkes) di RSP Unair yang kemudian berubah menjadi RS Unair (RSUA) Surabaya pada tahun 2009. "KPK menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan FAS (Fasichul Lisan, Red), rektor Unair 2006-2015, sebagai tersangka," kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati, di kantor KPK kemarin (30/3).

MANTAN REKTOR: Fasichul Lisan

Yuyuk menjelaskan bahwa tersangka sebagai rektor sekaligus kuasa pengguna anggaran diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang selaku rektor dan kuasa pengguna anggaran (KPA). “Dia juga melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan kewenangan terkait dua proyek tersebut. Dugaan sementara dalam kasus ini, negara dirugikan Rp 85 miliar dari total nilai proyek Rp 300 miliar," terang Yuyuk.

Fasich diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unair dengan sumber dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) periode 2007-2010 dan korupsi sarana prasarana pendidikan dengan sumber dana DIPA 2009.
Yuyuk menjelaskan bahwa penyidik KPK telah melakukan penggeledahan di kampus Unair untuk melengkapi alat bukti. Penggeledahan dilakukan sejak pukul 10.00, kemarin, dan berlangsung hingga tadi sore. Akibat perbuatannya, Fasich dijerat dengan pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP.

Terkait kasus ini, sebelumnya, penyidik KPK juga melakukan penggeledahan di kantor PT Pembangunan Perumahan (PP) Divisi Operasi 3 di Jalan Raya Juanda, Sidoarjo. Penyidik KPK pun menyita sejumlah dokumen hard copy dan soft copy seperti kontrak dan dokumen keuangan. Yuyuk menyebut bahwa kantor itu merupakan salah satu kontraktor pemenang proyek yang terindikasi korupsi. Penyidik KPK pun masih menelusuri jalinan kasus tersebut ke pihak-pihak lain. "Kami masih akan telusuri keterlibatan pihak lain," tegas Yuyuk.

Sebelumnya dalam kasus ini, dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Yakni, Direktur Marketing PT Anugerah Nusantara Mintarsih dan Kepala BPSDM Kementerian Kesehatan, Bambang Gianto Rahardjo.
Saat berusaha dihubungi via handphone-nya, Fasich tidak menjawab. Kabarnya, rektor Unair dua periode itu saat ini sedang menunggui istrinya yang menjalani perawatan di ruang ICU RS Unair lantai 6.

Dikonfirmasi soal KPK menetapkan Fasich  sebagai tersangka, Rektor Unair M Nasih menjelaskan bahwa Unair tidak ikut campur dalam urusan tersebut. “Kalau akademiknya masih aktif bisa, kalau di luar itu, kami tidak ikut campur,” jelas M Nasih yang menggantikan Fasich. Menurut dia, meski RS Unair merupakan bagian dari kampus, namun izin operasionalnya tetap di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Sudah tidak masalah sebenarnya,” imbuh dia. (put/jpg/boy/jpnn/han)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

1 komentar:

  1. astagfirullah…. saya tahu Prof fasich sejak beliau menjadi dekan. Karirnya menanjak sampai menjadi rektor. Semuanya berjalan dengan kejujuran. Beliau adalah pekerja keras. Sepertinya saya mimpi mendengar beliau menjadi tersangka. Rumah saja masih menggunakan rumah dinas Unair…. Mobilnya tidak mewah…… Saya heran… dimana letak kesalahan beliau itu….. Beliau itu orang yang sangat jujur…. sekali lagi orang yang sangat jujur sekali…..apa BPK yang ga ngerti itung itungan…..ato KPK ga salah tuh menjadikan beliau tersangka. …..Aaah dunia dunia…. hanya Allah yang Maha Mengetahui…. Saya doakan semoga beliau sabar menghadapi cobaan dunia….. semoga tetap sehat…… alumni unair tetap akan mendokan Engkau….

    BalasHapus