Siswi SMK Surabaya Kabur Sebulan, Disetubuhi Puluhan Kali Karyawan Hotel di Palangkaraya

SURABAYA-Setelah hilang sebulan, Yul, 17, siswa kelas XII SMK di Surabaya ditemukan polisi di rumah kos di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Korban yang tinggal di Jalan Kemlaten 12 E Surabaya ternyata kabur menemui Joko Suparmantu,29, warga Jalan Cilik Riwut, Palangkaraya. Ironinya, korban sudah puluhan kali disetubuhi oleh Joko, karyawan engineering di sebuah hotel itu.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menjelaskan penemuan Yul sekaligus penagkapan Joko tersebut bermula saat pihaknya mendapatkan laporan dari orang tua korban. Bila Yul hilang pada 10 Februari lalu. "Saat itu korban diantar ke sekolah, namun tanpa sepengetahuan pihak sekolah dan orang tuanya, korban ini kabur," ujar AKBP Shinto, Selasa (21/3).



                                                                                              yuan/raya
                                     KORBAN: Yul yang sempat kabur karena tak 
                                      betah di rumah.


Setelah menyelidiki, polisi mendapat informasi jika pada 10 Februari lalu, Yul terlihat di bandara internasional Juanda Surabaya. Setelah dicek, gadis itu pergi ke Palangkaraya dengan naik pesawat Citilink. " Tim Anti Bandit berangkat ke Palangkaraya untuk mencari korban," katanya.

Setelah sehari di Palangkaraya, tim mendapatkan informasi jika Yul tinggal di rumah di Jalan Hiu Putih 13 Nomor 9. Namun setelah dicek, Yul tidak tinggal di sana, melainkan hanya bekerja sebagai baby sitter di rumah Siti, tante dari tersangka Joko. Berbekal keterangan Siti, polisi menemukan Yultinggal bersama Joko di rumah kos di Jalan Badak 15 kamar H. "Setelah kami melakukan penggrebekan, kami mendapati korban dan tersangka ada di sana," ujar Shinto.


yuan/raya
TERSANGKA: Joko Suparmantu,29, (tengah) warga Jalan Cilik Riwut, Palangkaraya.

Ia menjelaskan setelah diinterogasi, selama sebulan tinggal bersama Joko, Yul disetubuhi berulangkali. Dari fakta itulah, akhirnya polisi menetapkan Joko sebagai tersangka. Keduanya dibawa ke Surabaya dan tiba Selasa (21/2)sekitar jam 13.00.

Shinto mengatakan berdasarkan hasil penyidikan, sebenaranya Joko sudah membelikan tiket Yul pada 11 Januari lalu. Namun saat akan pergi, Yul ketahuan oleh orang tuanya dan tidak jadi berangkat.
"Setelah itu, tersangka ini kembali membeli tiket pesawat ke Palangkaraya pada 10 Februari dengan harga Rp 700 ribu. Akhirnya korban kabur dan berangkat menemui tersangka," ujarnya.

Saat diperiksa, Joko mengaku sudah mengenal Yul sejak enam bulan lalu. Dia pertama kali kenal dengan korban ketika bertemu di monumen kapal selam (monkasel) Surabaya. Saat itu, Yul membawa pesan dari pacar Joko, Deta. Saat itu, Deta ingin menyampaikan kepada Joko bahwa dia ingin putus.

"Hanya saja Deta tidak menemui saya, kemudian dia meminta korban (Yul,red) untuk menyampaikan salam putus itu," ungkapnya.

Setelah itu, Joko kembali ke Palangkaraya. Namun sebelum kembali, Joko dan Yul sempat bertukar nomor Hp. Setelah pertemuan itu, mereka sering ngobrol lewat media sosial Line. Menurut Joko, Yul sering curhat mengenai masalah keluarganya. Bahkan dia mengaku sudah tidak betah karena sikap ayahnya yang sangat keras kepadanya.

"Yul mengaku ingin kabur dari rumah. Setelah itu saya bujuk dia agar datang Palangkaraya, saya juga sempat menjanjikan akan menikahinya," terang pria yang bekerja sebagai engineering di hotel itu.

Setelah tiba di Palangkaraya, Joko mengajaknya ke tempat kosnya. Agar bisa tinggal gratis, dia menitipkan Yul ke rumah tantenya dan bekerja sebagai baby sitter. Dia juga mengakui selam sebulan tinggal bersama korban berulangkali menyetubuhinya. "Sudah sering, saya lupa berapa kali tepatnya," terang pemuda single ini.
Sementara Yul mengaku  tidak betah di rumah. Sebab tidak tahan karena sikap ayahnya yang kasar dan membatasinya."Saya tidak kerasan di rumah, saya ingin bebas," ungkapnya.

Ayah Yul, AD,45, mengaku apa yang ia lakukan semata-mata hanya ingin mendidik dan melindungi anaknya dari pergaulan yang berdampak negatif. "Saya serba salah, saya halus tapi anak saya semakin tidak jelas, namun ketika saya kasar hasilnya seperti ini," ungkapnya. (yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar