Sindikat Penjualan Sabu Disembunyikan di Buku

SURABAYA-Pengedar narkoba mempunyai seribu cara untuk mengelabuhi polisi. Salah satunya mengunakan buku sebagai alat transaksi sabu-sabu (SS). Modus tersebut terbongkar setelah polisi menangkap tiga tersangka yang terlibat dalam modus peredaran SS ini. Mereka adalah Prasetya Ady,38, warga Dusun Kemantren, Keluarahan Banjar Kemantren, Buduran, Sidoarjo. Riski Aris Sandi, 26, warga Jalan Gunungsari Surabaya dan David Imam Santoso, 31, warga Jalan Bareng Raya Malang.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi (Kompol) Lily Djafar menjelaskan ketiga pelaku digerebek usai menggelar pesta ss di Perum Darmo Indah Surabaya. Saat itu, ketiganya berada di sebuah mobil dan akan meninggalkan lokasi, namun berhasil diberhentikan polisi.

"Dari hasil penggrebekan itu, kami mendapatkan sejumlah barang bukti,  tiga buah pipet kaca yang masih terdapat sisa sabu seberat 4,42 gram, Seperangkat alat isap sabu," ungkap Kompol Lily, Rabu (8/3).

satria n/raya
TERBONGKAR: Prasetya Ady, Riski Aris Sandi, David Imam Santoso beserta buku untuk sembunyikan sabu.

Selain itu, polisi berhasil menyita barang bukti lain di dalam rumah itu. Di antaranya sebelas poket SS seberat 5,33 gram, satu buah plastik beirisi 5 butir ekstasi berbentuk hati warna hijau seberat 1,69 gram. Serta dua pipet kaca yang masih terdapat sisa sabu seberat 5,29 gram. Mendapatkan barang bukti yang cukup banyak, polisi melanjutkan penyelidikan.

"Dari hasil interogasi, Prasetya dan Riski mengaku  masih menyimpan narkoba di rumahnya. Kemudian kami memeriksa rumah Riski di Banyu Urip, namun saat digeledah, kami tidak menemukan narkoba, melainkan hanya menyita ATM, dua HP dan dua buku tabungan yang diduga berisi transaksi narkoba," lanjut Lily.

Setelah memerika rumah Riski, polisi menggeledah rumah Riski dan menemukan barang bukti berupa dua buah pipet kaca yang masih terdapat sisa sabu seberat 4,1 gram lengkap dengan alat isapnya. Setelah itu, pengembangan penyidikan terhadap tersangka Riski  dilakukan, sebab tidak hanya pemakai teryata agen asuransi ini juga menjadi pengedar narkoba. "Modusnya adalah mengedarkan narkoba dengan menggunakan buku," terang Lily.

Caranya, Riski terlebih menyiapkan buku tebal, dengan ketebalan sekitar lima senti meter. Kemudian ia melubangi tengah buku dibagian tenganya untuk menyimpan ss. Setelah itu buku tersebut ditenteng Riski ketika mengantarkan narkoba baik SS maupun ekstasi kepada para pembeli.
"Agar tidak curiga, buku tersebut diberi sampul batik dan dibungkus dengan plastik agar terlihat rapi dan seperti buku baru," terang perwira dengan satu melati di pundaknya ini.

Saat diperiksa, Riski mengaku ide peredaran ss di dalam buku tersebut ia dapat dari teman di lapas sebelumnya. Sebab pria ini merupakan residivis narkoba Rutan Medaeng, Sidoarjo. Dia ditangkap pada tahun 2013 dan baru keluar pada Agustus 2015 lalu. Setelah itu, dia menjalankan bisnis narkobanya dengan cara membungkusnya di dalam buku.
"Saya membeli buku tebal, kemudian saya cutter bagian tengahnya membentuk sebuah kotak dengan panjang sekitar lima senti meter, untuk menyimpan SS itu," jelasnya.

Dia menyatakan buku itu selalu ia bawa ketika melakukan transaksi. Namun dia lupa berapa kali dia melakukan transaksi dengan para pembeli. Sebab sudah terlalu banyak pembeli yang ia layani dengan modus yang sama. Biasanya wilayah peredaran Riski di kawasan Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Selain kasus narkoba, mereka ternyata adalah komplotan pelaku pembobolan rumah. Hal itu terbongkar setelah polisi menemukan kunci T, sajam, pelat nomot palsu serta beberepa barang yang diduga hasil perampokan di rumah David. Tak hanya ketiganya, polisi juga menangkap satu pelaku lain yakni RY yang diduga menjadi otak pelaku pembobolan yang melibatkan Riski dan Prasetya.

"Pelaku sudah melakukan aksinya di lima tempat, tiga kali di Surabaya dan dua kali di Sidoarjo," ungkap Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Roni Faisal Saiful Faton. Saat ini RY sudah diserahkan ke Satreskrim Polrestabes Surabaya. Sementara Riski dan David masih menjalani pemeriksaan.(yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar