Berjimat Tali Pocong Lolos Curi Motor, Dirazia Polisi Tak Berkutik

SURABAYA-Beragam cara dilakukan untuk para pelaku agar suskes melakukan aksinya. Termasuk menggunakan jimat keselamatan. Namun komplotan curanmor ini cukup horor, sebab selain kunci T, mereka juga berbekal jimat berupa seutas tali pocong yang mereka dapatkan dari seorang dukun.

Hanya saja jimat tersebut tidak selalu mujarab, sebab komplotan ini berhasil diringkus setelah terjaring razia Polsek Tambaksari.

yua/raya
DIRINGKUS: Kapolsek Tambaksari Kompol David Trio Prasojo menunjukkan empat pelaku curanmor di antaranya Saiful (dua dari kiri) pemilik jimat tali pocong.


Kapolsek Tambaksari Komisaris Polisi (Kompol) David Trio Prasojo menjelaskan keempat tersangka  tersebut adalah, Sayful, 21, Umar Faruq, 19, Masturi, 20, dan M. Iqbal, 19,. Keempatnya merupakan warga Desa Manggisan Kecamatan, Burneh Bangkalan, Madura. Keempatnya ditangkap ketika pihaknya menggelar razia di Jalan Tambang Boyo.

"Saat kami berhentikan salah satu tersangka yakni Saiful, kami mendapatkan barang bukti berupa sebuah kunci T yang sudah dimodifikasi, dan dua anak kunci magnet yang ia simpan dalam saku celana," ungkap Kompol David, Kamis (30/3).

yua/raya
DISITA: Barang bukti mulai dari kunci T, anak kunci magnet motor,  jimat pring pethuk hingga tali pocong milik pelaku. 

Kapolsek Tambaksari, Kompol David Triyo Prasojo menjelaskan, hasil penyidikan keempatnya mengakui merupakan komplotan pencuri kendaraan bermotor yang beroperasi di wilayah Gresik dan Madura.
"Saat kami lakukan penyidikan, mereka mengaku jika sudah lima kali melakukan aksi, tiga kali di Gresik dan dua kali di Madura," beber David, Kamis (30/3).

David menjelaskan selain kunci T, dari tangan Saiful, polisi juga menemukan sejumlah jimat yang terdiri dari pring petuk (bambu dengan ruas yang saling bertemu),kalung, minyak dan sehelai tali pocong. Setelah menemukan barang bukti tersebut, polisi lantas curiga jika mereka merupakan komplotan curanmor.

"Dan setelah kami periksa, keempatnya memang palaku. Saat itu mereka hendak melakukan aksinya di Surabaya," lanjut David. Namun, setelah ditelusuri, mereka belum pernah beraksi di Surabaya. Namun polisi menemukan TKP di kawasan Polres Gresik. Untuk itu para tersangka akan segera dilimpahkan ke sana.

Perwira dengan satu melati di pundaknya ini juga menjelaskan, saat melakukan aksinya. Keempat tersangka ini berboncengan mengendarai dua sepeda motor. Mereka berkeliling ke sejumlah rumah di kawasan Surabaya dan Gresik.

Sasarannya adalah motor yang diparkir di teras rumah atau jalan-jalan. Setelah menemukan target, Saiful yang juga sebagai eksekutor langsung melakukan eksekusi. Sementara tiga temannnya menunggu sambil mengamati situasi.

"Tersangka Saiful merusak kunci kontak motor dengan kunci T yang ia sudah modifikasi. Setelah berhasil, mereka lantas membawa kabur motor tersebut dan dijual ke Madura," ujar David.

Saat diperiksa, Saiful mengaku sudah beraksi tiga kali. Setiap mendapatkan motor hasil curian, dia menjualnya kepada AS (DPO). Setiap motor rata-rata dijual dengan harga Rp 1,5 juta-Rp 2 juta.
Hasilnya dibagi rata dan digunakan untuk berfoya-foya. Mulai dari pesta miras hingga karaoke dengan purel."Ya uangnya buat senang-senang, kalau sudah habis kami beraksi kembali," ungkap Saiful.

Mengenai Jimat, Saiful mengaku memang itu miliknya. Dia memperoleh jimat-jimat itu dari seorang dukun. Jimat tersebut digunakan agar aksinya berjalan mulus dan tidak ada halangan, serta untuk keselamatan dirinya saat beraksi."Jimat ini tidak pernah lepas dari saya. Saya selalu membawanya ketika akan beraksi," ungkapnya.(yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar