Perampok Bersenpi, Gondol Uang Seragam SMPN 26 Surabaya Rp 30 Juta

*) Polisi Dalam Keterangan Saksi yang Janggal

SURABAYA-Jelang tahun ajaran baru, SMPN 26 Surabaya kebobolan, Jumat (15/7) pukul 03.15. Kawanan perampok bersenjata api (senpi) dan celurit menggondol brankas berisi uang sekitar Rp 30 juta dan satu unit proyektor. Padahal uang tersebut sedaianya akan dibuat membeli seragam siswa. Sebelum beraksi, perampok melumpuhkan dua dari tiga satpam yang berjaga dengan melakban tangan, kaki, dan mulutnya.


                                                        yua/raya
SATPAM: Sumarto dan Safi'i
                                                          yua/raya
CARI SIDIK JARI: Polisi mengidentifikasi

Saat kejadian sekolah di Jalan Banjar Sugihan 21 Surabaya itu dijaga oleh tiga orang satpam yakni Ahmad Safi'i ,26, Sumarto,33, dan  Suliswanto,29. Namun mereka berjaga di tempat terpisah, Safi'i berjaga di pos  dekat pintu masuk sekolah,  Sumarto di ruang guru, sedangkan Suliswanto di musala sekolah.

Perampok kali pertama melumpuhkan Safi'i yang  tertidur pulas di pos jaga. Safi’i disekap oleh tiga orang pelaku yang membawa senpi dan celurit. "P elaku langsung mengikat tangan, kaki saya dengan menggunakan lakban. Mereka juga melakban mulut saya," ujarnya.

Pelaku meminta menunjukkan tempat satpam lainnya yang berjaga. Setelah itu, para pelaku  lainnya langsung melumpuhkan Satpam Sumarto. “Dalam kondisi terikat saya diseret ke lobi, ternyata di sana sudah ada Sumarto yang juga terikat," jelas satpam asal Madura ini.

Menurut Sumarto saat kejadian dirinya berjaga di ruang guru. Karena merasa haus, dia akan mengambil air mineral di lobi. Namun saat akan kembali ke ruangan, dari belakang dia didekap oleh pelaku yang menodongkan pistol ke arahnya. "Setelah kaki dan tangan saya diikat, saya didudukkan di lobi. Setelah itu,  pelaku membawa Safi'i dari pos jaga ke lobi," jelas warga Beji, Pasuruan ini.

Dua satpam ini tidak bisa mengenali wajah pelaku. Sebab mereka menggunakan penutup wajah. Setelah melumpuhkan dua satpam, kawanan perampok mengobrak-abrik ruang laboratorium, tata usaha dan ruang kepala sekolah. Dari laboratorium mereka membawa proyektor.

Serta menggondol brankas yang berisi uang sekitar Rp 30 juta dari ruang kepala sekolah. Uang itu dari hasil daftar ulang siswa dan akan dibelikan seragam. Pelaku sempat akan mengambil LCD TV yang tertempel di tembok namun gagal. Hal itu terlihat dari sidik jari pelaku yang menempel di LCD tersebut."Pelaku sempat akan mengembali LCD TV namun tidak berhasil. Setelah itu, mereka pergi dengan menggunakan mobil," tambah Sumarto.

Setelah pelaku pergi, Safi’i dalam kondisi terikat, dia ngesot menuju ke musala untuk membangunkan Suliswanto yang masih tertidur. Setelah membangunkan Suliswanto, dia memintanya untuk membuka ikatannya dan menceritakan apa yang terjadi. "Kemudia saya bersama Suliswanto melepaskan ikatan Sumarto. Kami melaporkan kasus ini kepada kepala sekolah dan polisi," katanya.

Kapolsek Tandes Kompol Harahap mengaku belum bisa menjelaskan banyak terkait kasus perampokan ini. Pihaknya masih melakukan penyelidikan bersama tim Resmob Satreksrim Polrestabes Surabaya dengan memeriksa saksi-saksi terkait kasus ini. "Kami sudah melakukan olah TKP dan penyelidikan terkait kasus ini," ujarnya.

Namun, sumber di kepolisian menyebutkan, kini masih mendalami keterangan saksi. Apakah perampokan ini ada kaitannya rencana ada pembelian seragam senilai Rp 30 juta yang disimpan di brankas. "Selain itu, ada keterangan saksi-saksi yang masih janggal. Untuk itu kami mencoba memastikan bagaimana kejadian sesungguhnya," ungkap polisi yang enggan disebutkan namanya ini. (yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar