Freddi Budiman Dikubur di Samping Makam Sang Ayah

*) Gembong Narkoba yang Tewas Dieksekusi di Nusakambangan

SURABAYA-Kedatangan jenazah gembong narkoba Freddi Budiman, disambut ratusan pelayat di rumah duka di Jalan Krembangan Baru VII Nomor 6A Surabaya, Jumat siang (29/7). Bacaan tahlil dan salawat menyambut jenazah terpidana mati yang dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. 
satria/raya
BEREBUT MOTRET: Para pelayat mengusung peti jenazah Freddi Budiman ke rumah duka  Jalan Krembangan Baru VII Nomor 6A Surabaya

Jenazah Freddi datang sekitar pukul 14.05 dengan pengawalan ketat kepolisian setelah menempuh hampir sepuluh jam perjalanan. Kedatangan Freddi sontak disambut dengan teriakan bacaaan tahlil dan salawat yang saling bersahutan. 

Tidak hanya itu, warga yang sudah menunggu lama langsung berkerumun, mereka berdesak-desakan dengan awak media untuk ikut mengabadikan momen jenazah Freddi dikeluarkan dari ambulans dengan nopol R 1985 HB. Bahkan tidak sedikit warga yang nekat memanjat kursi yang awalnya digunakan untuk duduk para pelayat. 



satria/raya
PEGANG NISAN: Keluarga Freddi Budiman meratap usai pemakaman

Setelah masuk rumah, jenazah Freddi dibawa ke Masjid Arrohamah untuk disalatkan. Lokasi masjid kurang lebih sekitar 200 meter dari rumah duka Freddi. Saat itu banyak warga yang terlihat berebut untuk mengangkat jenazah bapak dua anak ini. Setelah disalatkan selama lima belas menit, jenazah Freddi dibawa ke tempat pemakaman umum (TPU) Mbah Ratu Jalan Raya Demak. 

Freddi dimakamkan di blok A, tepatnya di samping makam ayahnya Nanang Hidayat. Saat prosesi pemakaman,  banyak warga yang juga ingin mengabadikan momen ini. Setelah Freddi dimakamkan, banyak warga yang berfoto selfie di kuburan Freddi.  


                                 Freddi Budiman

Seperti diketahui Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mengeksekusi mati gembong narkoba Freddi Budiman di Pulau Nusakambangan, Cilacap pada Jumat (29/7)pukul 00.45. Freddi dieksekusi di depan regu tembak bersama tiga terpidana mati lainnya, warga negara asal Afrika. Yakni Michael Titus asal Nigeria, Humprey Ejike asal Nigeria dan Cajetan Uchena Onyeworo Seck Osmane asal Afrika Selatan.

Berdasarkan catatan kepolisian, Freddi ditahan di LP Cipinang sejak 1997 lantaran terlibat kasus narkoba. Keluar-masuk penjara adalah hal biasa bagi Freddi. Pada 2009, Freddi kembali tertangkap karena memiliki 500 gram sabu. Saat itu, dia divonis 3 tahun dan 4 bulan penjara. Setelah kembali bebas, Freddi kembali tertangkap polisi pada 2011. Saat itu dia ditangkap karena memiliki ratusan gram sabu-sabu dan bahan pembuat ineks.

Meski dipenjara Freddi masih bisa mengendalikan bisnis narkoba dari balik kerangkeng jeruji besi. Hingga akhirnya  pada tahun 2012, Freddi kembali membuat heboh karena kedapatan mengimpor 1,4 juta butir ekstasi. Pil haram dikirim dari China pada 28 April dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada 8 Mei 2012. 

Ekstasi tersebut dibungkus dalam paket teh China sebanyak 12 kardus cokelat dengan keuntungan Rp 45 miliar. Karena kasus inilah akhirnya Freddi divonis hukuman mati oleh oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat, dikuatkan  pada Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta dan tingkat kasasi. Upaya hukum luar biasa berupa peninjauan kembali telah diberikan tetapi Mahkamah Agung (MA) menolaknya, pekan lalu.(yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar