doni/raya
TAK TERTOLONG: Korban saat dievakuasi di Puskesmas
Gunung Anyar Rungkut Surabaya.
Saksi mata, Muhammad Ananda Zaki Prasetya, 10, menjelaskan saat kejadian dia berenang bersama korban dan Rizal, 10, warga Medokan ayu. Siswa kelas II SD Al Islah Gunung Anyar ini saat berenang tidak mengetahui jika korban tidak bisa berenang."Tiba-tiba (korban, Red) sudah tidak ada. Saya panggil juga tidak ada jawaban," kata teman sekelas korban yang tinggal Gunung Anyar Lor Gang III-A Nomor 15 ini.
Lain dengan kesaksian Rizal. Dia mengaku sempat melihat temannya itu tenggelam. Dia berusaha mencari di sekitar tepi kubangan namun tidak ada. Kemudian dia meminta tolong kepada warga sekitar memberitahukan kalau temannya tenggelam.
Orang tua korban, Rasidin, 35, yang datang ke lokasi kejadian menangis histeris saat melihat jasad putranya terbujur kaku.
doni/raya
TKP: Polisi menunjukkan lokasi tenggelam korban Syaiful Rohman.
Kapolsek Rungkut Surabaya Kompol Dwi Heri Sukiswanto mengatakan kejadian itu bermula ketika korban bersama dua temannya pulang dari sekolah bermain ke kubangan. Saat itu korban berada di tepi bermain air dan kemudian mandi.
"Ditengarai korban tidak mengetahui kedalaman kubangan itu 1, 5 meter. Lalu, korban yang diduga tidak bisa berenang ini akhirnya tenggelam," katanya.
Menurut dia, kedua temannya sempat mencari korban namun tidak menemukannya. "Korban ditemukan warga kurang lebih 2 meter dari tepi. Kemudian dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan darurat, namun jiwa korban tak tertolong," ujarnya. (don/no)
0 komentar:
Posting Komentar