Kuli Bertato Doping Sabu-Sabu

SURABAYA-Khoirul Anam, 22, dan M Jahrudin, 25,  pemuda asal Jalan Sutorejo II, Surabaya ini diringkus polisi setelah bertransaksi sabu-sabu (SS) dari Jalan Kunti. 
Meski pekerjaannya kuli, kedua pemuda bertato, masih menyempatkan untuk menyisihkan upah untuk membeli barang haram tersebut.

Kapolsek Simokerto Komisaris Polisi (Kompol) Masdawati Saragih menjelaskan, penangkapan keduanya dilakukan pada Rabu (22/11). Keduanya ditangkap saat berada di traffic light (TL) Jalan Kenjeran, Surabaya. Menurut Masdawati, keduanya memang sudah dikuntit sejak melakukan transaksi SS di Jalan Kunti. 

“Sebelumnya kami sudah mendapatkan informasi ada dua orang yang akan melakukan transaksi SS di kawasan Jalan Kunti. Setelah kami intai, kami mendapatkan dua tersangka ini,” ungkap Kompol Masdawati, Kamis (23/11).

yua/raya
DITAHAN: Tersangka Khoirul Anam (kanan) dan temannya M Jahrudin. 

Ia  mengatakan, awalnya kedua tersangka ini mengira jika mereka ditangkap karena sudah melanggar lalu lintas. Sebab mereka sempat menunjukkan SIM dan STNK kepada anggota yang melakukan penangkapan. Namun saat polisi akan menggeledahnya, keduanya berontak. 

“Setelah digeledah, kami mendapatkan barang bukti berupa satu poket SS seberat 0,8 gram yang disimpan di saku celana salah satu tersangka,” terangnya. 

Masdawati menuturkan, setelah mendapati barang bukti tersebut, keduanya tak bisa mengelak. Mereka mengakui jika baru saja membeli SS dari seorang kurir  berinisial M (DPO). Namun, keduanya tak mengetahui sosok M lantaran selama ini mereka berkomunikasi hanya melalui HP.”Selain itu, transaksi juga dilakukan dengan cara ranjau,” tandasnya. 

Kedua pemuda ini mengatakan sudah tiga kali membeli SS di kawasan tersebut. Mereka mengaku ketagihan setelah pertama kali mengisap SS. Bahkan dua kuli bangunan tersebut mengatakan jika SS sudah seperti suplemen untuk menunjang pekerjaannya. “Kami mengisap SS agar menjaga daya tahan tubuh dan tidak mudah capek saat bekerja, khususnya saat lembur,” ungkap Khoirul Anam. 

Khoirul juga mengatakan, dirinya dan Jahrudin biasa mengisap SS bersama sesaat sebelum berangkat bekerja.  Dia mengisap SS tersebut di kamar rumahnya. Hal itu rutin ia lakukan setiap tiga hari sekali. “Kalau SS habis, kami patungan untuk membelinya,” katanya. (yua/no)   

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar