Tunggu Selingkuhan, Perampas Motor Ditembak

SURABAYA-Kedua kaki kuli bongkar muat, Imam,30, warga Jalan Bulaksari Gang 9, Surabaya ditembus timah panas. Lantaran, saat disergap melawan polisi. Dia ditangkap karena terlibat belasan aksi perampasan di sejumlah kawasan di Surabaya.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga mengatakan Imam ditangkap pada Rabu (12/7). Dia itu salah satu target operasi (TO) polisi. Identitasnya diketahui setelah polisi menangkap dua rekannya yakni Arif dan Choirul.
"Dari dua tersangka yang kami amankan itu, kami mengembangkan kasus tersebut. Ternyata berdasarkan keterangan mereka, salah satu komplotannya adalah Imam," ungkap AKBP Shinto, Kamis (13/7).


                                                                              satria n/raya
KESAKITAN: Tersangka Imam harus 
dibantu untuk duduk di trolly.

Setelah mengetahui identitas Imam, polisi berhasil menangkap Imam di Jembatan Petekan. Saat akan ditangkap, bapak satu anak tersebut mencoba melawan hingga akhirnya dilumpuhkan kedua kakinya dengan tembakan."Saat itu tersangka sedang menunggu selingkuhannya. Sebab keduanya berjanji bertemu di jembatan tersebut," terangnya.

Menurut Shinto dalam melakukan aksinya, tersangka dibantu oleh tujuh temannya yang masih dalam pengejaran. Mereka beraksi dengan berbocengan mengendarai beberapa motor. Sasarannya adalah korban yang saat itu pulang dari kafe, khususnya kafe di Jalan Tidar.


"Jadi sebelum beraksi mereka berkumpul di kafe tersebut. Selain menggelar pesta miras, mereka juga mulai memetakan sasaran sejak di kafe tersebut. Sehingga ketika sudah menentukan sasaran, mereka lantas beraksi dengan mengikuti korban,"  terangnya.

Setelah diikuti, Imam dan pelaku lain mencari lokasi yang digunakan oleh untuk mengeksekusi. Dalam kelompok ini, Imam bertugas untuk memepet dan menghentikan korban. Sedangkan pelaku lain, mengeroyok dan membawa kabur motor milik korban.

"Tersangka sudah melakukan aksi di belasan lokasi di Surabaya. Selain merampas motor, tersangka Imam juga spesialis jambret," ujarnya.

Saat diperiksa, Imam mengaku motor hasil curiannya tersebut dijual ke Madura. Biasanya untuk satu motor komplotan ini memperoleh uang Rp 3 juta. Namun tergantung dari kondisi dan merek motor yang dicuri.


Setelah mendapatkan uang, komplotan ini lantas menggunakannya untuk berpesta di kafe."Kalau ada sisa, uangnya kami bagi. Biasanya masing-masing hanya mendapatkan Rp 100 ribu," terangnya.

Selain tersangka, polisi mengamankan barang bukti motor Suzuki Satria dengan nopol L 5830 SD. Motor tersebut milik tersangka Imam yang digunakan sebagai motor sarana perampasan.(yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar