Kepada polisi, Siti mengaku ilmu upalnya tersebut dari seseorang di Jakarta. Namun ia mendalaminya dengan memanfaatkan youtube. Dari sanalah, ia mulai latihan membuat upal tersebut, meski beberapa kali gagal. Dia akhirnya berhasil mencetak upal tersebut tampak seperti uang asli. "Waktu itu, saya mencetak sekaligus mengedarkan uang tersebut sendirian," terangnya.
satria n/raya
MEMERAGAKAN: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal (dua dari kiri) menyaksikan Siti Soleha memotong kertas kado untuk pita pada uang palsu. Tampak tersangka Mala Herlina dan Tuni berkaos tahanan orange.Pemandu lagu di salah satu kafe di Surabaya Utara ini mengaku awalnya dia hanya bisa mencetak beberapa ratus ribu saja. Namun karena sudah lihai, ibu dua anak ini bisa mencetak Rp 3 juta upal dalam sehari dengan berbagai pecahan. "Karena sudah terbiasa, jadi tidak ada masalah," terangnya.
Siti juga mengaku, sebenarnya dia tidak ingin kembali lagi berurusan dengan polisi karena membuat upal tersebut. Hanya saja ia terpaksa, lanataran membutuhkan uang untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, pada saat bulan puasa, kafe tempat ia bekerja juga tutup."Sehingga saya kebingungan, akhirnya saya memanfaatkan keahlian saya untuk membuat upal itu lagi," terangnya.
Sementara itu, dua pengedar upal yakni Tuni dan Mala mengaku awalnya tidak berani mengedarkan upal itu. Namun keduanya selalu diyakinkan oleh Siti, jika upal yang dibuatnya sulit dibedakan dengan uang asli. Bahkan ide untuk mengedarkan upal pada malam hari itu juga diperoleh dari Siti.
"Setelah itu, kami pertarik untuk membeli upal tersebut. Setelah kami coba pertama kali memang berhasil. Setelah itu, kami memesan kembali lantaran cukup menguntungkan," terang Mala. (yua/no)
0 komentar:
Posting Komentar