Dua Tahun, Enam Siswi SD Cantik Dicabuli Tukang Kebun

SURABAYA-Kejahatan seksual ada di mana-mana tak terkecuali di sekolah. Seperti yang terjadi di salah satu SD di Surabaya Barat, enam siswinya yang cantik dan berkulit putih jadi korban pencabulan tukang kebun di SD tersebut.


Kini pelakunya, Madkur,46, warga Jalan Bandarejo, Surabaya ini diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya. 

                                                                              suryanto/raya
PENJAHAT KELAMIN: Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya
 Kompol I Dewa Gede Juliana (kiri) menunjukkan barang bukti 
dan tersangka Madkur yang tangannya diikat.

Perbuatan tak senonoh ini terungkap setelah dua di antara enam korban pencabulan yakni AN,8, warga Sememi dan AP,9, warga Benowo menceritakan apa yang dialami ke orangtuanya masing-masing. Tak terima anaknya diperlakukan tak senonoh, kedua orang tua korban melaporkan kasus tersebut ke Unit PPA.

Menindaklanjuti laporan tersebut, polisi langsung menangkap Madkur di SD tempatnya bekerja pada Senin (4/12). “Tersangka mengakui jika perbutannya tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu,” ungkap Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Komisaris Polisi (Kompol) I Dewa Gede Juliana, Jumat (8/12).

Menurut Juliana, berdasarkan keterangan Madkur, kasus pencabulan ia lakukan saat kondisi sekolah masih sepi. Biasanya pada saat jam olahraga. Sebab pada jam tersebut, siswa berangkat lebih pagi. Selain itu, tak banyak guru yang datang. Hal inilah yang digunakan Madkur sebagai kesempatan.

Sebelum melampiaskan nafsunya, Madkur memilih siswi yang cantik dan putih. AN dan AP adalah siswi yang memiliki kriteria yang diinginkan Madkur untuk dicabuli. Setelah menentukan korban, biasanya ia mendatangai korban. “Biasanya tersangka melakukan aksinya di ruang guru dan ruang sekolah,” terangnya.

Setelah didekati, Madkur merayu korban sembari menggerayangi tubuh korban. Setelah melampiaskan hasratnya, ia memberikan uang Rp 2 ribu kepada korban.
“Hal itu dilakukan tersangka, agar korban tak menceritakan perbuatannya kepada guru atau orang tua korban,” kata Juliana.

Ia menyatakan dari hasil pemeriksaan ternyata ada empat korban lain yang dicabuli oleh Madkur. Hanya saja empat korban tersebut enggan melaporkan. “Meski hanya dua korban yang melapor, namun sudah cukup untuk menjerat korban,” tandas perwira dengan satu melati di pundaknya ini.

Saat diperiksa, Madkur mengatakan jika ia melakukan perbuatannya hanya karena mencari kenikmatan saja. Nafsunya muncul setelah melihat para korban yang cantik. Dia membantah jika memiliki kelainan seks atau kebiasaan melihat film porno.“Saya sudah punya dua anak, saya juga dilayani oleh istri. Ya saya tertarik karena mereka (korban,Red) cantik,” ujarnya Madkur enteng.(yua/no)
Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar