Pembantu Bunuh Pembantu, Terungkap dari Kalung Korban Dipakai Tersangka

SURABAYA- Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, Satreskrim Polrestabes Surabaya, akhirnya berhasil menangkap pelaku kasus pembunuhan Busani, 48, pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di Jalan Kupang Indah XVII/ 25.  Dia adalah, Solikah Indah,18, yang juga sesama PRT yang bekerja di sebuah rumah di Jalan Kupang Indah XVII/ 29.

satria n/raya
SADIS: Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal (kanan) menunjukkan tersangka Indah (tengah) .

FOTO FACEBOOK: Tersangka Indah mengenakan kalung korban.

Kapolrestabes Surabaya Komisari Besar Polisi (Kombespol) Mohammad Iqbal menjelaskan penangkapan tersangka Indah bermula saat pihaknya memeriksa sejumlah saksi yakni pemilik rumah dan orang-orang yang berada tidak jauh dari lokasi. Salah satunya adalah tersangka.

"Hanya saja saat kami periksa, semua orang memiliki alibi yang cukup kuat untuk membantah semua tuduhan," ungkap Kombespol Iqbal, Rabu (7/6).


                                               satria n/raya
FOTO FACEBOOK: Tersangka Indah yang 
memaka kalung emas milik korban 

Iqbal menambahkan tidak memperoleh hasil dari pemeriksaan itu, polisi melakukan penyelidikan dengan mendatangi rumah korban di Jember. Dari rumah korban, polisi juga tidak menemukan tanda keanehan. Kemudian, polisi kembali membuka hasil pemeriksaan beberapa saksi, termasuk Indah.

"Ternyata kami dapatkan foto tersangka yang ada di facebok miliknya. Dari foto tersebut, kami mendapati tersangka mengenakan sebuah kalung yang setelah kami konfirmasi kepada majikan korban, ternyata kalung yang dikenakan tersangka mirip dengan kalung yang diberikan oleh majikan korban," ungkapnya. Sementara kalung tersebut tidak ditemukan di jasad korban.

Tidak ingin menyimpulkan terlalu dini, polisi kembali melanjutkan penyelidikan. Kali ini yang menjadi bidikan adalah, Sugiono,19, warga Blora yang tidak lain adalah pacar Indah. Dari hasil pemeriksaan saksi tersebut, diketahui jika Indah sempat ingin membunuh korban lantaran sakit hati. Sebab korban sering membicarakan tersangka lantaran meminjam kalung korban namun tidak kunjung dikembalikan.

"Menurut saksi, korban juga sering mengancam tersangka akan melaporkan tersangka ke majikannya lantaran sering membawa pacarnya (Sugiono,red) ke rumah majikannya itu," terang perwira dengan tiga melati di pundaknya ini.

Dari keterangan pacar tersangka ini, polisi mendapatkan titik terang. Hanya saja saat diperiksa, tersangka kembali mengelak. Kemudian tersangka ditanya mengenai asal usul kalung yang ia kenakan, Indah mengaku jika kalung tersebut bukanlah kalung emas, melainkan imitasi yang ia beli di salah satu pasar tidak jauh dari lokasi.

"Namun pada saat kami keler, tersangka ini tidak bisa menunjukkan lokasi di mana ia membeli emas tersebut. Saat itulah alibinya terbantahkan dan ia mengakui jika ialah yang melakukan pembunuhan terhada Busani," limbuh mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.

Iqbal mengatakan, pada hari Selasa (30/5) tersangka mendatangi korban di rumahnya. Rumah majikan tersangka dan rumah majikan korban hanya berjarak satu rumah saja. Setelah dipastikan tidak ada orang, dia membuka pintu gerbang dan mengetuk pintu. Tanpa rasa curiga, korban mempersilakan tersangka masuk.

"Saat tersangka masuk, korban sedang mencuci piring di dapur. Melihat korban lengah, tersangka langsung mengambil sabit dari meja cuci piring dan menghujamkan sajam tersebut ke leher korban sebanyak dua kali," jelasnya.

Mantan kapolres Gresik dan Sidoarjo ini memamaparkan setelah korban terjatuh, tersangka menyeret korban ke kebelakang dan kembali menghujamkan sajam tersebut beberapa kali ke kepala dan wajah korban. Setelah itu, tersangka menyeret korban kembali di dekat pintu kamar korban. Setelah meletakkan tubuh korban yang sudah tewas, ia membersihkan darah yang berceceran di lantai.

"Tersangka ini memercikan air ke lantai yang terdapat darah korban dan membersihkannya dengan keset. Kemudian ia pergi, namun sebelumnya ia terlebih dahulu memasukkan handphone milik korban ke dalam plastik dan dibuang di tempat sampah di depan lokasi," jelas Iqbal.

Saat diperiksa penyidik, tersangka Indah mengaku sakit hati dengan korban. Sebab dia sering dijadikan bahan gosip kepada sesama pembantu lain lantaran telah meminjam kalung korban yang tidak kunjung dikembalikan. Menurut Indah, ia meminjam kalung tersebut pada Maret lalu kemudian ia jual dengan harga Rp 5 juta.

"Selain itu, korban juga sering mengancam saya jika tidak dikembalikan saya akan dilaporkan kepada majikan saya lantaran sering membawa pacar saya menginap di rumah majikan saya," terangnya.

Meski sudah terbukti melakukan pembunuhan itu, namun dirinya membantah telah merencanakan pembunuhan itu. Sebab kedatangannya hanya ingin menegur korban agar tidak lagi membicarkannya. Selain itu, tersangka berjanji akan segera melunasi dan mengambalikan kalung korban. Namun respons korban tidak baik. Bahkan korban membantah sering membicarakan tersangka. "Saat itulah saya emosi dan spontan mengambil sabit itu. Saya menyesali perbuatan saya," ungkap Indah.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga menjelaskan sejak awal memang pihaknya sudah curiga jika pelakunya memang tidak jauh dari lokasi. Sebab jika dilihat, lokasi rumah korban sangat terbatas, artinya tidak semua orang bisa masuk ke perumahan tersebut. Sebab baik dari depan maupun belakang jalan tersebut selalu dijaga satpam selama 24 jam.

"Sehingga pelakunya sudah pasti orang yang melaukan pembunuhan itu pasti orang sekitar. Setelah itu, kami mencoba menyimpulkan pelakunya. Hal itu kami lihat dari luka yang ada di tubuh korban. Awalnya kami menduga jika pelakunya adalah seorang pria. Namun analisa tersebut terbantahkan lantaran korban mengalami 48 tusukan. Luka tersebut tidak mungkin disebabkan oleh seorang pria," ungkap Shinto.

Dari analiasa itulah akhirnya polisi mencoba memeriksa perempuan yang tinggal tidak jauh dari rumah tempat korban bekerja. Akhirnya polisi mengerucutkan jika memang Indahlah pelakunya, tinggal menunggu bukti otentiknya. Nah salah satunya adalah foto tersangka yang mengenakan kalung milik korban.

"Sehingga kasus ini bisa terungkap," tegas perwira asal Medan ini.
Selain tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari kasus pembunuhan itu. Yakni sabit, dua buah keset dan ember kecil.(yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar