Dicurigai Teroris, Densus 88 Tangkap Pedagang Sayur Keliling

*) Diduga Pernah Ikut Latihan di Syiria

Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap terduga pelaku teroris jaringan Abu Jandal di Jalan Tanah Merah Gang II RT4 RW4, Kenjeran, Surabaya. Dia adalah Agus Trimulyono, 37, alias Pak Gun alias Pak Jenggot, warga Jalan Tanah Merah Gang II RT 4 RW 4, Kelurahan Tanah Kalikedinding.



satria n/raya
POLICE LINE: Densus 88 Anti Teror menggerebek Agus Trimulyono alias Pak Jenggot

Dia ditangkap setelah menunaikan salat Duhur di Masjid Umar, yang tak jauh dari rumahnya, Senin (19/6) pukul 11.50. Pak Jenggot yang juga penjual sayur keliling ini ditangkap di depan Masjid Umar. Dia diringkus oleh satu rombongan polisi dan langsung dimasukan dalam mobil.

Setelah Pak Jenggot dibawa oleh polisi, gang sempit menuju ke rumah pelaku langsung diberikan garis polisi. Tak lama, polisi berpakaian dinas lengkap, dan bersenjata laras panjang langsung menjaga area seteril itu.
                                                                                           satria n/raya
                                    Benti Alfiyah istri terduga teroris Agus Trimulyono


Selang beberapa menit, setelah Pak Jenggot ditangkapnya, Tim Densus 88 Mabes Polri langsung menggeledah seisi rumah kontrakan Pak Jenggot itu. Warga yang kaget, sontak langsung keluar rumah dan melihat dilokasi kejadian.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, Senin (19/6) Densus 88 Mabes Polri menangkap dua terduga teroris di area Jawa Timur. Satu pelaku atas nama Sahru Munip, ditangkap di Malang, dan satu pelaku lain ditangkap di Surabaya, yakni Agus Trimulyono.

satria n/raya
DIKARDUSI: Polisi membawa barang bukti dari rumah terduga teroris Agus

"Dua orang ini adalah teroris jaringan Abu Jandal, Sahrul Munip ditangkap sekitar pukul 07.30, dan Agus ditangkap sekitar pukul 11.30," ucap Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (19/6).

Barung mengatakan, yang ditangkap di Malang, pelaku tersebut sangat erat dengan kegiatan ISIS. Dia pernah ikut latihan di Syiria."Dari rumah Agus ini, kami berhasil mengamankan beberapa alat komunikasi, dan buku-buku terkait jaringan terorisme. Kami akan sampaikan lebih lanjut terkait perkembangannya," ungkapnya.

Sementara itu, Budi Slamet, 40, tetangga korban mengatakan, tidak menyangka bahwa Agus yang setiap harinya menjajakan sayur dagangannya itu ditangkap polisi karena diduga pelaku teroris.

"Saya pribadi kaget dengan ditangkapnya Pak Agus. Orangnya baik, sering salat ke masjid. Dia di sini tinggal bersama istrinya dan keempat anaknya," ucap Budi, saat ditemui di depan rumahnya.
Hal senada disampaikan oleh M Najib, 40.

Dia mengatakan, Pak Jenggot sering terlihat keluar rumah beli sayur. Karena itu, tidak ada yang mengira bahwa dia adalah terduga teroris. "Saya tahunya Pak Jenggot ini tidak lama tinggal di sini, sekitar satu tahunan lah. Orangnya juga baik kok," ungkap Najib.

TAK PERNAH KELUAR NEGERI

Istri terduga teroris Agus Trimulyono, 37, alias Pak Gun alias Pak Jenggot, Benti Alfiyah, 37, tidak menduga suaminya akan ditangkap polisi terkait kasus teroris jaringan Abu Jandal.

Benti mengatakan, tidak ada pemberitahuan secara langsung dari polisi terkait penangkapan suaminya itu. Dia baru tahu, suaminya ditangkap setelah diberi informasi oleh tetangganya.

"Dari pagi bapak tidur karena sakit. Keluar pas salat Duhur di masjid. Setelah itu baru saya diberi tahu tetangga bahwa bapak dibawa oleh polisi," ungkap Benti, saat ditemui di rumahnya, seusai digeledah oleh polisi, Senin (19/6).

Benti mengaku, selama 12 tahun berumah tangga dengan Agus, dia tidak pernah melihat Agus keluar negeri ataupun ke Syiria untuk hal terorisme. Bukan hanya itu, di rumah juga Agus tidak pernah melakukan hal yang menuju ke terorisme.

"Tiap hari kerjaannya bapak ya, jemput anak sekolah, dagang sayur, dan juga kerja di JNE sebagai kurir jam 13.00 sampai 16.00. Cuma itu saja, dia tidak pernah keluar Indonesia. Saya juga tidak pindah-pindah rumah, saya sudah tinggal di sini tiga tahun," tuturnya.

Terkait dugaan Agus sebagai teroris, Benti mengatakan, dugaan teroris itu adalah dugaan yang mengada-ada oleh polisi.
"Itu mengada-ada, suami saya bukan teroris. Yang dibawa dari rumah lho tidak ada yang berkaitan dengan terorisme. Hanya HP rusak yang tidak laku dijual dan buku-buku agama, apa salahnya kita baca buku itu," ujar Benti.(yaz/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar