Mulai Januari, Bos Ekspedisi Selundupkan 390 Motor Curian ke Nusa Tenggara Barat lewat Jalur Laut

SURABAYA-Tim Anti Bandit Polsek Karangpilang, berhasil mengungkap aksi penyelundupan sepeda motor, ke luar pulau. Ratusan sepeda motor yang tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan resmi atau bodong itu, diantar melalui ekspedisi PT Planet Trans ke Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), melalui jalur laut.

Anwar Nurdin, 53, warga Jalan Mrutu Kalianyar Gang I, Surabaya, selaku pemilik PT Planet Trans, yang berkantor di Jalan Demak Timur ini, ditangkap pertama kali yang ditangkap polisi. Setelah itu, dua pelaku lain dibekuk yakni, Muhammad alias Bimat, 47, warga Desa Tanjungsari RT 12 RW 1, Kecamatan Taman, Sidoarjo dan Rahmat Sutiyo, 37, warga Terungwetan RT 06 RW 02, Kecamatan Krian, Sidoarjo.


yazin/raya
: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal (tiga dari kiri) bersama  Anwar Nurdin, Muhammad alias Bimat, Rahmat Sutiyo.


"Rata-rata sepeda motor yang dikirim ke luar pulau ini adalah sepeda motor hasil dari kejahatan. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya surat-surat lengkap kendaraan," ungkap Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal saat merilis di halaman Mapolsek Karangpilang, Kamis (22/6).

Kejadian penggelapan ratusan sepeda motor ini bermula saat, ada laporan dari warga, bahwa sepeda motornya digelapkan, pada awal Juni lalu. Pasca laporan tersebut diterima, polisi langsung melakukan penyelidikan, dan mintai keterangan beberapa saksi dan korban. Dari keterangan saksi dan korban, semuanya mengarah ke perusahaan ekspedisi tersebut.

Saat dikroscek oleh polisi, ternyata benar. Semua sepeda motor yang akan dikirim itu, hampir 80 persen adalah hasil dari tindak kejahatan. Anwar selaku pemilik, dipanggil oleh polisi. Saat diinterogasi Anwar akhirnya mengakuinya. Untuk mengelabuhi petugas saat mengirim sepeda motor keluar pulau, Anwar memliki cara sendiri.

Dengan menggunakan truk Fuso nopol DK 9391 FD, sepeda motor itu ditata rapi di dalam bak truk. Namun di sisi bak truk bagian belakang diberi kardus, agar ketika dicek oleh pihak pelabuhan tidak terlihat, bila mengangkut sepeda motor.

"Pelaku menjalani bisnis ini mulai Januari. Pelaku juga mengaku, dua minggu sekali mengantar sepeda motor ke Bima, NTB. Jumlah sudah mencapai 390 unit sepeda motor berbagai merek yang dikirim ke luar pulau," ujar mantan kabid Humas Polda Metro Jaya ini.

Nampaknya Anwar tak sendirian melakukan aksi penggelapan itu. Anwar pun bercerita bahwa ratusan sepeda motor itu didapatkan dari tangan Muhammad alias Bimat yang kerap menjual sepeda motor ke Anwar. Tak lama, polisi meringkus Bimat di rumahnya. Merasa dicokot, Bimat juga mengakui, dia mendapatkan sepeda motor itu dari Rahmat Sutiyo, yang menjualkan sepeda motor, dengan harga miring di website jual beli online.

Saat diperiksa, Rahmat mengakui sepeda motor yang dijualnya itu didaptkan dari hasil kejahatan dengan harga di bawah pasaran. "Dari bisnis ini, tersangka Anwar meraih keuntungan Rp 15 juta per bulan. Sepeda motor per unitnya dijual 4 juta. Bisa dihitung sendiri berapa untung yang dihasilkan oleh pelaku," ucap Kombes Pol M Iqbal.

Dari hasil pengungkapan ini, total ada 13 sepeda motor yang belum sempat dikirim, dan kini diamankan oleh polisi sebagai barang bukti tindak kejahatan. Selain itu, polisi  mengamankan dua bandel surat jalan atau bukti pengiriman ekspedisi, satu truk fuso, dan dua handphone milik pelaku.

"Kami masih mengembangkan kasus ini. Ada total lima tersangka yang kini masih buron. Kami juga akan berkoordinasi dengan Polda NTB untuk mengungkap lebih besar kasus ini," pungkas perwira dengan tiga melati di pundaknya ini. (yaz/no)
Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar