Pembantu Lulusan SD Peras Pramugari Rp 10 Juta

SURABAYA-Tak disangka, pembantu rumah tangga Ulf, 16,  yang kos di Jalan Siwalan Kerto Timur I No 60 Surabaya berhasil memeras pramugari cantik, Deasy Agustiningsih Rp 10 juta. Gadis lulusan SD asal  Dusun Donggi, Bojonegoro itu mengancam menyebar foto syur korban di media sosial (medsos). Modusnya, tersangka dengan menggunakan akun pacar korban untuk mempedai sang pramugari penerbangan nasional ini.

Kasatresrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga tak menduga bila tersangka yang ditangkap di Jalan Siwalankerto Timur itu masih di bawah umur. Memang tak seperti pembantu rumah tangga pada umumnya, Ulf ini aktif bermain di  media sosial (medsos) , salah satunya instagram.

satria n/raya
DITANGKAP: Ulf  (bertopeng) yang diapit dua polisi.


Belajar lewat Google, Ulf bisa membuat akun baru atas nama orang lain. Termasuk cara memblokir akun pemilik instagram. "Dia sering men-stalking (mengikuti, Red) beberapa akun hingga menemukan akun korban,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Shinto, Ulf terus mengamati kegiatan korban lewat akun instagramnya. Akhirya, Ulf pun menemukan nama pacar korban,  Noval Haksara. Baru setelah itu, dia muncul niat untuk memeras korban. Awalnya, tersangka membikin akun instagram baru atas nama pacar korban, Noval Haksara.

Selanjutmya, Ulf memblokir akun milik Noval seolah-olah akun milik Noval yang asli sedang tidak bisa diakses. Tersangka lewat akun baru tersebut tersangka inten berkomunikasi dengan korban. “Tersangka mulai menyakinkan jika itu adalah akun milik pacar korban. Akhirnya korban percaya hingga akhirnya korban diminta untuk mengirimkan video syur korban," jelasnya.

satria n/raya
Barang bukti yang diamankan polisi


Akhirnya, tersangka mendapat  kiriman video syur pramugari. Hebatnya, sang pembantu rumah tangga ini bisa meng-capture video tersebut menjadi beberapa bagian seperti foto. UF mengirimkan foto potongan dari video itu ke dua teman korban melalui WhatsApp. Tersangka mendapatkan nomor handphone dua teman korban juga dari instagram.

Keruan saja, korban langsung panik begitu mengetahui dua temannya mendapatkan foto syurnya. “Tersangka menghubungi korban dan meminta sejumlah uang jika tidak ingin videonya diunggah dan disebar," ujar alumnus Akpol tahun 1999 ini.

Deasy yang ketakutan, menuruti kemauan Ulf. Deasy membuka buku tabungan dan ATM atas namanya. Kemudian tersangka meminta buku tabungan dan ATM yang berisi uang tersebut dikirimkan ke tempat yang ditentukan lewat jasa ojek online.

 "Setelah buku tabungan didapatkan, tersangka tinggal menghubungi korban jika membutuhkan uang. Korban mentransfer uang tiga kali total Rp 10 juta, karena terus dipaksa korban lalu melaporkan kasus ini," lanjutnya.

Saat diperiksa penyidik, Ulf mengaku hanya sekali ini melakukan pemerasan. Disinggung uang hasil pemerasan Rp 10 juta, tersangka mengatakan untuk memenuhi kebutuhan hidup di Surabaya. Serta dikirim ke keluarganya di Dusun Donggi, Bojonegoro. Barang bukti yang diamakan berupa tiga buah HP, satu buah ATM dan buku rekening. (yua/no)

Share on Google Plus

About Arek Lumajang

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar